SOREANG, KOMPAS.com - Pelatih Djadjang Nurdjaman mengaku situasi yang dihadapinya saat ini di Persib Bandung berbeda dengan periode pertamanya. Djanur, panggilan akrabnya, menilai situasi saat ini lebih sulit.
Djanur akan melakoni tugas pertama dalam periode kedua menangani Persib saat melawan PSM Makassar pada pertandingan lanjutan TSC 2016 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (9/7/2016).
Persiapan Djanur untuk melakoni laga perdana terbilang singkat. Praktis, Djanur hanya memiliki waktu tiga hari mempersiapkan Atep dan kawan-kawan, setelah ditunjuk menukangi Maung Bandung sejak Selasa (28/6/2016).
"Namun, kami juga tidak bisa meratap karena harus memaksimalkan waktu. Insya Allah dengan apa yang saya lakukan dua hari kemarin dan hari, semoga kami bisa menunjukkan penampilan berbeda," kata Djanur dalam jumpa pers, Jumat (1/7/2016).
"Semoga kami juga bisa meraih hasil maksimal yakni meraih tiga poin," ujar pelatih berusia 51 tahun tersebut melanjutkan.
Laga antara Persib dan PSM bisa dikatakan duel tim terluka. Kedua tim sama-sama menelan kekalahan pada pertandingan pekan ke-8. PSM dikalahkan Pusamania Borneo FC dengan skor 0-2, sedangkan Persib takluk 1-2 dari tuan rumah Persegres Gresik United.
"Terdapat dua kemungkinan, kami bisa bangkit atau bisa saja terpuruk. Kami tetap berharap pemain bisa menjaga lawan. Kekalahan kemarin diharapkan membuat pemain kami bangkit," ulas Djanur.
Secara umum, tugas Djanur cukup berat dalam periode kedua menangani Persib. Pelatih juara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015 itu, menangani tim yang sedang terpuruk.
Hingga pekan ke-8, Persib terpuruk ke peringkat ke-12 dengan merangkum 10 poin.
"Saya pikir wajar ekspetasi tinggi masyarakat terhadap saya karena pengalaman sebelumnya. Namun, jujur buat saya, ini bukan waktu pas buat saya kembali ke Persib di kala kompetisi telah berjalan, sementara tim berada di posisi tidak bagus," tutur Djanur.
"Ini barang kali jadi kendala sendiri. Semoga materi Persib cukup banyak. Walau tidak ideal dan tidak dikatakan jelek, materi yang ada diharapkan bisa mengangkat tim," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.