Sebelumnya, pada Senin (2/11/2015), delegasi FIFA dan AFC yang dipimpin Kohzo Tashima melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. Hasil pertemuan itu melahirkan gagasan membentuk tim kecil dalam upaya membenahi sepak bola Indonesia.
Namun, delegasi FIFA ternyata juga merencanakan untuk membentuk Komite Ad Hoc yang terdiri dari FIFA, PSSI, Pemerintah Indonesia, PT Liga Indonesia, asosiasi wasit, pelatih, pemain, media, dan independen yang ditunjuk oleh FIFA.
Mengenai hal itu, Gatot pun menegaskan bahwa antara tim kecil dan Komite Ad Hoc itu berbeda. Menurut Gatot, tugas dari tim kecil yang dibuat oleh pemerintah adalah untuk berkomunikasi dan mendetailkan hal-hal teknis dalam rangka reformasi terhadap PSSI.
Selain itu, berbeda dengan Komite Ad Hoc yang terdiri dari berbagai elemen, untuk tim kecil anggotanya hanya berasal dari pemerintah saja.
"Sejak awal ditegaskan akan ada tim kecil dan FIFA beserta AFC tidak memberikan penolakan ketika bertemu dengan presiden," kata Gatot di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Kendati demikian, seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Gatot tetap mempersilakan FIFA dan AFC untuk membentuk Komite Ad Hoc.
"Mereka (FIFA-AFC) mau melibatkan pemerintah saja itu sudah menjadi langkah maju yang bagus. Kami menghargai langkah mereka," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.