Melesatnya nama Mourinho dalam bursa pemecatan pelatih (sack race) tak lepas dari performa buruk Chelsea pada dua pekan pertama Premier League 2015-2016. Setelah ditahan imbang 2-2 oleh Swansea City, The Blues kalah telak 0-3 dari Manchester City, Minggu (16/8/2015).
Hasil itu membuat posisi Mourinho yang awalnya berada di "zona nyaman" pemecatan melesat ke papan atas dengan odds 10/1. Dia sejajar dengan manajer West Ham United, Slaven Bilic, dan Quique Flores (Watford).
Adapun posisi teratas sack race dihuni Dick Advocaat, Manajer Sunderland. The Black Cats berada di dasar klasemen akibat mendapatkan dua kekalahan dalam dua pertandingan.
Kendati berada di posisi teratas sack race, Mourinho enggan memberikan pembelaan. Dia justru mengungkapkan gambaran soal manajer yang pas buat menggantikannya di Chelsea.
"Jika diminta memilih pengganti, saya akan menunjuk asisten saya, Rui Faria. Dia seseorang yang sangat mirip dengan saya dalam cara memimpin, melatih, dan kepribadian," kata Mourinho kepada Squawka.
Rui Faria bisa dikatakan sebagai orang yang paling dipercayai Mourinho. Mereka pertama kali bertemu saat Mourinho menjadi asisten pelatih Louis van Gaal di Barcelona pada akhir 1990-an.
Keduanya menjalin kerja sama pertama kali ketika Mourinho ditawari pekerjaan di UD Leiria pada 2001. Dia menjadikan Rui Faria sebagai pelatih kebugaran tim. Sebelum kembali ke Chelsea pada 2013, mereka tidak pernah gagal meraih satu gelar dalam satu tahun kalender.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.