Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerrard: Terima Kasih Chelsea, tetapi Liverpudlian Adalah Segalanya Bagiku

Kompas.com - 11/05/2015, 04:17 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Ikon Liverpool Steven Gerrard (34 tahun) pernah mendapatkan kesempatan bergabung dengan Chelsea, pada 2005 dan 2006, tetapi menolaknya dan memutuskan bertahan di Anfield hingga saat ini. Namun, Gerrard tidak ada di Liverpool musim depan. Pada Januari lalu, ia memutuskan pindah ke LA Galaxy setelah kontraknya habis pada Juni 2015.

Gerrard memutuskan pindah setelah gagal menyepakati kontrak baru dengan The Reds. Gerrard dan Liverpool gagal menyepakati kontrak baru karena Gerrard ingin bermain reguler, sementara pelatih Brendan Rodgers malah berencana mengurangi jam terbang Gerrard. Menurut Gerrard, jika klub menilainya sudah tak bisa lagi berkontribusi sesuai ekspektasi, pindah ke luar Inggris adalah satu-satunya pilihan.

Setelahnya, Gerrard tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi Liverpool pada setiap kesempatan tampil. Terakhir, ia bermain sebagai starter pada laga Premier League melawan Chelsea, di Stamford Bridge, Minggu (10/5/2015), yang berakhir imbang 1-1. Gol Liverpool dicetak Gerrard pada menit ke-44, sementara gol Chelsea dicetak Gerrard pada menit ke-44.

Gerrard bermain hingga digantikan Lucas pada menit ke-79. Saat meninggalkan lapangan, Gerrard mendapatkan standing ovation dari suporter tuan rumah dan pelatih Chelsea Jose Mourinho, yang berencana merekrut Gerrard pada 2005 dan 2006.

Gerrard mengatakan, suporter Chelsea selama bertahun-tahun tidak menyukainya karena ia menolak bergabung. Gerrard pun berterima kasih atas sambutan suporter Chelsea. Namun, menurut Gerrard, sambutan hangat dari suporter Chelsea itu hanyalah pengalaman sekali seumur dan tidak bisa dibandingkan dengan dukungan dari Liverpudlian. Ia pun mengaku berharap bisa kembali menjadi bagian Liverpool untuk peran berbeda setelah ia gantung sepatu.

"(Sambutan suporter Chelsea) adalah sesuatu yang menggembirakan. Aku tahu, selama bertahun-tahun mereka telah "membunuhku" karena aku menolak bergabung dengan (Chelsea). Sambutan ini sangat menyenangkan, tetapi aku sadar ini adalah sesuatu yang bersifat sesaat. Aku mendapatkan dukungan besar dari suporter Liverpool dan itulah yang terpenting bagiku," ujar Gerrard.

"Keadaan saat ini sulit. Akan sulit bagiku untuk kehilangan Liverpool. Aku sudah berada di sini selama 27 tahun. Aku akan pergi dengan kepala tegak. Aku sangat bangga akan apa yang aku capai di sini. Aku beberapa kali mengalami masa sulit, tetapi itulah bagian dari menjadi seorang pesepak bola. Aku tumbuh di kota dengan mimpi mewakili klub ini dan aku telah meraih lebih dari aku kira."

"Aku ingin kembali ke sini untuk berkontribusi dengan bentuk lain. Itu di luar kemampuanku. Liverpool ada di hatiku. Aku akan mendukung dari jauh selama beberapa tahun. Saat aku kembali ke sini dalam beberapa tahun mendatang, keputusan soal (kesempatan menjadi bagian Liverpool lagi) ada di tangan mereka yang mengelola klub ini, siapa pun orangnya," tutur Gerrard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com