Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib ISL 2015 Masih Gelap

Kompas.com - 23/02/2015, 21:09 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan PT Liga Indonesia dan perwakilan 18 klub peserta Indonesia Super League (ISL) dengan Badan Olahraga Profesional (BOPI), Senin (23/2/2015), belum menemui titik terang.

Ini adalah pertemuan kedua antara ketiga pihak tersebut. Sebelumnya, PT Liga dan perwakilan 18 ISL juga pernah menemui BOPI pada Selasa (17/2/2015), untuk membahas perihal ditundanya jadwal kick-off ISL, yang sedianya digelar pada 20 Februari lalu.

Penyelenggaraan ISL ditunda karena permintaan Menteri Pemuda dan Olahraga, Iman Nahrawi. Menpora mengeluarkan keputusan tersebut setelah mendapatkan rekomendasi dari BOPI, yang menilai beberapa prasyarat klub-klub ISL bermasalah.

"Kedatangan kami di sini untuk menyelesaikan masalah yang ada. Namun karena perwakilan ISL sulit untuk melanjutkan pertemuan ini, jadi pertemuan diselesaikan," ujar CEO PT Liga, Joko Driyono, seusai bertemu dengan BOPI di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.

"Saya akan melihat laporannnya ke depan, karena hari ini belum menemui titik terang. Saya berharap beberapa waktu ke depan progresnya produktif," tambah pria yang akrab dipanggil Jokdri tersebut.

Sementara itu, Ketua BOPI, Noor Aman, menilai jika prasyarat utama bisa cepat diberikan, rekomendasi penyelenggaraan ISL bakal segera dikeluarkan oleh pihaknya. Menurutnya, beberapa masalah utama yang disorot BOPI adalah perihal masalah utang dan status pemain asing.

"Kalau tidak punya Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas), maka akan dicabut. Pajak perlu data, mana yang kurang dan mana kira-kira yang bisa. Bisa sambil berjalan tapi konsekuen dan terbuka di mana letak kekurangan. Kalau diberikan Selasa (24/2/2015) segera akan ada rekomendasi," ujar Noor Aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com