Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudyatmo: Copot Lambang Garuda bila PSSI Tak Mau 'Nurut'

Kompas.com - 30/01/2015, 16:42 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Sikap PSSI yang meremehkan panggilan Tim Sembilan untuk menyelesaikan permasalahan sepak bola di Tanah Air, menuai kecaman keras dari beberapa tokoh sepakbola Indonesia. Salah satunya mantan anggota Komite Normalisasi PSSI, FX. Hadi Rudyatmo.

Wali Kota Solo tersebut mendukung sikap Menpora yang mengancam akan mencopot simbol Garuda yang ada pada jersey Timnas Indonesia.

Rudy, sapaan akrab orang nomor satu Kota Solo tersebut menganggap PSSI tidak menghargai rakyat Indonesia yang berharap Timnas bisa berprestasi.

Menurut dia, pecinta sepakbola di Indonesia sudah lama menunggu perbaikan di tubuh persepakbolaan Indonesia, dan Tim Sembilan yang dibentuk oleh Menpora Imam Nahrawi bertujuan untuk menyelesaikan polemik yang ada di dunia sepakbola Indonesia. 

Jika PSSI masih tidak segera memenuhi panggilan tersebut, maka Rudy setuju untuk mencopot lambang Garuda di seragam Timnas. "Kalau PSSI masih menganggap bukan milik dari bangsa ini, maka jangan pakai lambang Garuda dong," kata dia.

Selain itu, Rudy melontarkan kritik keras  ungkapan petinggi PSSI yang menganggap PSSI bukanlah milik dari Indonesia, melainkan FIFA. "Huruf I di belakang itu kan jelas, kalau enggak mau nurut ya pindah negara saja atau ikut FIFA," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, PSSI beranggapan apabila menuruti panggilan Tim Sembilan bentukan dari Menpora, maka hal itu akan menyalahi aturan FIFA yang melarang adanya intervensi dari Pemerintah dalam sepakbola.

Namun menurut Imam, PSSI tidak boleh selamanya berlindung di balik kebijakan FIFA karena apabila ingin menyelesaikan permasalahan, PSSI juga harus mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com