KOMPAS.com - Mendekati perhelatan Indonesia Super League (ISL) 2015, terasa masih banyak pekerjaan rumah (PR) bagi klub Persebaya Surabaya. Dengan tim yang ada saat ini, terkesan Persebaya masih belum siap untuk berlaga di ISL.
Ini terlihat saat tim berjuluk Bajul Ijo itu melakoni uji coba melawan tim sepak bola PON Jatim, di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Kamis (8/1/2015).
Meskipun Persebaya memenangi pertandingan, 4-1, pelatih Persebaya, Ibnu Grahan sangat tidak puas dengan penampilan timnya.
Pada pertandingan tersebut, permainan Persebaya tidak sesuai harapan. Bahkan, terkesan masih berantakan.
Evan Dimas dan kawan-kawan sulit untuk mengembangkan permainan. Padahal lawan yang mereka hadapi levelnya di bawah mereka. ”Saya tidak puas dengan hasil ini, masih banyak yang harus dibenahi,” kata Ibnu sebagaimana warta Tribunnews.com pada Kamis (8/1/2015).
Menurut Ibnu, koordinasi dan komunikasi pemain masih buruk. Pemain masih banyak melakukan kesalahan. Mereka juga kesulitan dalam mengantisipasi permainan cepat tim PON. ”Transisi antara menyerang dan masih bertahan masih kurang,” kata Ibnu.
Apalagi postur tubuh mayoritas pemain Persebaya kecil. Akibatnya, jika transisi antara menyerang dan bertahan berkurang, hal itu akan berbahaya bagi pertahanan Persebaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.