Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2014, 17:21 WIB
KOMPAS.com -Jerman dan Brasil disatukan dalam Flalemanha, singkatan dari Flamengo dan Alemanha, sebutan untuk Jerman dalam bahasa Portugis, bahasa sehari-hari di Brasil. Adalah kostum Jerman dengan garis warna merah-hitam yang menyatukan mereka. Itu adalah warna khas Flamengo, klub Brasil yang bermarkas di Rio de Janeiro.

Warna merah-hitam itu pilihan cerdik tim Jerman untuk mendekatkan mereka dengan publik Brasil. Trik itu berhasil. Walau tim pujaan mereka diluluhlantakkan Jerman, 1-7, di semifinal, warga Brasil mendukung Jerman di final. Dua alasan mendasari sikap itu. Pertama, karena warna merah-hitam Flalemanha.

Kedua, ini yang terpenting, karena lawan Jerman di final adalah Argentina, rival abadi Brasil di Amerika Selatan.

Tak pelak, Minggu (13/7/2014) malam waktu Brasil, setelah kemenangan Jerman, 1-0, atas Argentina, yang terjadi di sekitar FIFA Fan Fest di Pantai Copacabana, Rio de Janeiro, bukan persaingan suporter Jerman dengan Argentina. Yang terjadi justru persaingan antara warga Brasil pendukung Jerman dan suporter tim ”Tango” Argentina.

Di beberapa sisi Avenida Atlantica, jalan raya yang membentang di sepanjang Pantai Copacabana, warga Brasil saling ejek dengan suporter Argentina. Orang Brasil membanggakan kesuksesan mereka sebagai juara dunia lima kali. Sebaliknya, kubu Argentina menjawab dengan kegagalan Brasil menembus final.

Kejengkelan orang Brasil juga dipicu begitu banyaknya suporter Argentina yang datang ke Rio de Janeiro. Bagi orang Argentina, Piala Dunia 2014 menjadi saat paling tepat bagi mereka untuk menyaksikan langsung pertandingan. Maklum, letak kedua negara berdekatan. ”Piala Dunia 2018 di Rusia, jauh sekali. Tahun 2022 di Qatar, jauh juga. Paling mungkin didatangi, ya, tahun ini di Brasil,” ujar Paulo, warga Buenos Aires.

Suporter Argentina yang datang ke Rio dengan mobil atau karavan memenuhi lapangan parkir di Distrik Castello Branco dan Centro, dua kawasan yang disiapkan pemerintah kota Rio untuk karavan pendatang. Terang saja, orang Brasil tak tahan dengan kegaduhan para tamu.

Mereka sering bernyanyi di mana pun, asal sedang bersama, termasuk di dalam bus kota. Salah satu lagu yang menjadi tren di kalangan suporter Argentina adalah ”Brasil decime que se siente”, artinya ”Brasil, tolong ceritakan bagaimana rasanya”.

Syair lagu itu menyindir kegagalan Brasil menjadi juara. Juga menunjukkan betapa Maradona lebih hebat daripada Pele.

Cegah Barra Bravas

Aparat keamanan berusaha mencegah potensi konflik dengan membatasi masuknya suporter Argentina ke Brasil, khususnya dari kelompok Barra Bravas yang punya rekam jejak kekerasan. Tercatat pada akhir Juni, 32 anggota kelompok itu dicegah masuk Brasil. Dua suporter dari geng itu teridentifikasi berada di Brasil dan wajib meninggalkan Brasil dalam 72 jam sejak diketahui posisinya.

Data kepolisian Brasil juga menunjukkan, 90 persen pendatang yang bepergian ke Brasil sebelum laga Grup F, Argentina melawan Nigeria, 25 Juni, tidak punya tiket pertandingan. Mereka hanya ingin merayakan kemenangan tim Argentina sebelum dan sesudah pertandingan.

Selain warga Brasil, dukungan untuk Jerman juga datang dari warga negara lain, seperti Michelle dari Amerika Serikat. ”Orangtua saya asal Meksiko dan saya tinggal di AS. Di Benua Amerika, Pemerintah Argentina dikenal arogan dan kurang bisa bekerja sama dengan negara lain. Jadi, saya mendukung Jerman,” ujar Michelle.

Oscar, warga AS, mendukung Argentina terkait perkara gengsi Benua Amerika itu. ”Saya mendukung Argentina karena Piala Dunia ini berlangsung di Benua Amerika. Saya ingin dominasi negara Amerika bisa diteruskan dalam Piala Dunia kali ini. Sayangnya, Argentina kalah dan Jerman menjadi negara Eropa pertama yang meraih trofi Piala Dunia di Amerika,” ujarnya.

Fenomena Flalemanha menjadi kata kunci di balik dukungan ”gila-gilaan” warga Brasil kepada tim Jerman. Kostum Jerman dengan garis horizontal merah-hitam itu kini dicari orang, terutama di Rio de Janeiro dan Brasilia, seperti diberitakan laman Globo.com.

”Kostum itu menjadi penjualan terlaris, kebetulan Jerman ’membantu’ dengan melaju ke final. Identifikasi dengan warna Flamengo adalah formula sempurna. Kami akan segera memenuhi permintaan pasar,” kata Direktur Proyek Adidas Cup Rodrigo Messiah di kantor klub Flamengo di Globo.com.

Pantai Copacabana, Minggu malam, menjadi saksi betapa Flalemanha mempersatukan Brasil dan Jerman. Berkat Flalemanha, hampir semua orang Brasil berteriak ”Alemanha”!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Bundesliga
Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Liga Indonesia
PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Liga Lain
Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Liga Spanyol
Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Liga Indonesia
Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Timnas Indonesia
Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Liga Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Badminton
Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Liga Inggris
Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Internasional
Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Badminton
Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com