Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek 89 Tahun Ini Wartawan Tertua di Piala Dunia

Kompas.com - 23/06/2014, 20:01 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com — Wajahnya keriput. Semua rambutnya sudah memutih. Namun, matanya masih bersemangat menyaksikan pertandingan di balik kacamata yang tebal. Pemikirannya kemudian dituangkan dengan pensil di sebuah kertas.

Demikian gambaran kegiatan Hiroshi Kagawa yang merupakan wartawan asal Jepang saat meliput Piala Dunia 2014. Dengan usia 89 tahun, ia menjadi wartawan tertua di Brasil.

"Pertama saya meliput di Olympiastadion di Muenchen, Piala Dunia 1974. Sangat jelas dalam pikiran saya. Johan Cruyff mengenakan oranye dan Franz Beckenbauer putih. Aku merasa bersemangat," kata Kagawa.

Piala Dunia 1974 merupakan turnamen pertama bagi Kagawa sebagai jurnalis. Dia sudah sembilan kali berturut-turut meliput Piala Dunia. Dia sempat absen Piala Dunia 2010 karena kesehatannya yang memburuk. Namun, dia kembali untuk meliput Piala Dunia 2014 yang merupakan turnamen yang ke-10 baginya.

Pria kelahiran Kobe tahun 1924 tersebut merupakan pemain dan sempat dipanggil untuk membela dinas militer pada 1944, jelang berakhirnya Perang Dunia II. Kagawa juga sempat dilatih menerbangkan pesawat sebagai pilot Kamikaze. "Saya orang yang sangat beruntung bisa melarikan diri," katanya.

Setelah bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Kagawa kembali berkecimpung dalam sepak bola. Ia yakin sepak bola bisa menyembuhkan Jepang yang sudah hancur.

"Sepak bola adalah sesuatu positif di dunia dan bisa membantu Jepang. Saya ingin Jepang bergabung dengan tim-tim dunia dan menjadi bagian dari dunia yang lebih besar dari sepak bola," akunya.

Kagawa menemui kendala untuk mewujudkan keinginannya. Pascaperang, Jepang didominasi oleh bisbol yang diimpor oleh Amerika.

"Peminat sepak bola sangat rendah, di bawah bisbol, dan bahkan rugbi. Banyak yang percaya bahwa kami orang Jepang terlalu kecil untul bermain sepak bola. Ada banyak pesimisme," tutur Kagawa yang kemudian menulis untuk koran Sankei Shimbun di Osaka, sebelum menjadi Managing Editor Sankei Sports.

Dia memulai perjalanannya, pertama di Asia, dan kemudian ke luar negeri untuk "mengejar"  cerita. Saat tiba di Jerman Barat pada 1974, itu adalah puncak dari perjalanannya dan awal dari perjalanannya. "Pertandingan ini adalah asal-usul sepak bola modern," kata Kagawa.

Sepak bola Jepang kemudian telah berkembang berkat berita-berita, hasratnya, keinginannya untuk menerangi dan meneruskan kebajikan sepak bola sebagai permainan dunia.

Dia menjadi saksi saat Jepang lolos pada Piala Dunia 1998. "Kebanggaan saya lebih besar daripada yang Anda bayangkan," kenangnya.

Wartawan tua yang saat ini sebagai freelance telah melihat negaranya sebagai kebanggaan Asia. Memproduksi superstar dunia seperti Hidetoshi Nakata, yang sejenius Kazu Miura. Pemain Jepang pun fitur di klub besar dan klub terbaik di Eropa. Jepang juga pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Kagawa akhirnya bisa melihat Jepang menjadi bagian dari struktur dunia sepak bola. Namun, Jepang terancam gagal lolos ke 16 besar Piala Dunia 2014. Samurai Biru hanya mengoleksi satu poin dari dua pertandingan. Mereka harus mengalahkan Kolombia dengan skor besar pada pertandingan terakhir, sambil mengharapkan Pantai Gading imbang dengan Yunani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Liga Indonesia
Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Sports
Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Sports
Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Badminton
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Badminton
Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Timnas Indonesia
Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Liga Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Badminton
Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Timnas Indonesia
Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Timnas Indonesia
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com