DFL Supercup dan Prediksi Rivalitas yang Terlalu Cepat

Kompas.com - 30/07/2013, 16:53 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

KOMPAS.com - Selama musim panas ini, tak ada klub Jerman lain yang menjadi kesayangan media selain Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund. Reputasi sebagai finalis Liga Champions tentu jadi penyebab utama.

Kepindahan Mario Goetze dari Dortmund ke Bayern, serta drama Robert Lewandowski turut menjadi penyedap. Tambahkan kehadiran pria Santpedor bernama Josep Guardiola di Allianz Arena dan pemuda Armenia bernama Henrikh Mkhitaryan yang membuat Dortmund mau menggelontorkan uang sebesar 25 juta euro, rasanya wajar semua mata tertuju ke dua klub ini ketika berbicara soal Bundesliga.

Karena itu, tak heran juga kalau banyak pihak seolah berlomba memprediksi persaingan Bayern dan Dortmund pasca laga DFL Supercup, Minggu (28/7/2013) silam. Kemenangan 4-2 yang diperoleh Dortmund membuat mereka digadang akan tetap menjadi batu sandungan utama Bayern.

Bundesliga musim depan diyakini masih akan berkutat dengan perseteruan Dortmund dan Bayern. Bayern pun disebut masih bisa dikalahkan, dan klub yang bisa menyusahkan Bayern adalah Dortmund.

Tak ada yang salah sebenarnya dengan membuat prediksi. Yang jadi pertanyaan, bisakah sebuah laga pra-musim dijadikan patokan membaca peta persaingan musim depan?

Ada beberapa faktor yang membuat prediksi-prediksi pasca-DFL Supercup tersebut terasa terlalu dini. Bayern dan Dortmund yang bertanding di DFL Supercup bukanlah Bayern dan Dortmund yang bertemu di Wembley 25 Mei silam. Kedua tim yang bersua di Signal Iduna Park dua hari lalu adalah tim yang sama-sama tengah melanjutkan hidup di tengah perubahan.

Perubahan mungkin lebih terasa di kubu Bayern dengan datangnya Guardiola sebagai pelatih baru. Di sisi lain, Dortmund pun terus mencari formasi terbaik tanpa kehadiran Goetze.

Patut diingat, seberapapun menariknya pertandingan Supercup tempo hari, baik Bayern dan Dortmund tak tampil dengan kekuatan penuh. Bayern kehilangan Franck Ribery yang sebelumnya muncul sebagai sosok paling berkontribusi di laga pra-musim Bayern. Gawang Die Roten tak dikawal Manuel Neuer, dan Tom Starke terbukti tak cukup solid menahan gempuran Marco Reus, Ilkay Guendogan dan Robert Lewandowski. Dortmund belum diperkuat bek tangguh Lukasz Piszczek dan Henrikh Mkhitaryan yang cedera.

Tak hadirnya pemain-pemain ini sedikit banyak berpengaruh pada sistem permainan kedua tim. Semakin menariknya Bayern dan Dortmund di mata pencinta sepak bola ialah seolah terabaikannya klub-klub lain peserta Bundesliga. Ucapan pelatih Dortmund Juergen Klopp mungkin bisa menjelaskan.

"Memang menyenangkan bisa menang. Tapi kami masih punya 16 tim lain yang harus dikalahkan,' ujar Klopp usai pertandingan Piala Super Jerman.

Menilik Spieltag terakhir Bundesliga musim lalu—ketika Dortmund takluk dari calon terdegradasi Hoffenheim dan Bayern susah payah menundukkan Moenchengladbach—ucapan Klopp ini bukan hanya formalitas. Tim-tim seperti Schalke 04 dan Bayer Leverkusen siap mengganggu Bayern dan Dortmund.

Schalke 04 sudah mendapatkan Leon Goretzka yang digadang sebagai the next rising star Jerman, dan rekrutan Leverkusen Heung Min-Son diprediksi bisa mengulang debut sensasional Shinji Kagawa beberapa musim lalu. Schalke, Leverkusen serta 14 tim lain akan jadi musuh tanpa suara yang siap menerkam jika Dortmund dan Bayern lengah.

Faktor krusial lain yang akan menentukan sejauh apa Dortmund dan Bayern bisa melangkah di Bundesliga ialah keluwesan ber-multitasking. Soal ini, kedua tim punya pengalaman pahit.

Musim 2011/12, Bayern meraih treble sebagai runner-up karena tak apik membagi konsentrasi di Bundesliga, Liga Champions dan DFB Pokal. Sementara Dortmund mempertahankan Bundesliga dan meraih DFB Pokal, dengan konsekuensi terdepak di fase grup Liga Champions.

Musim berikutnya, dengan kedalaman skuad yang lebih baik, Bayern lebih leluasa berkompetisi di tiga ajang. Hasilnya sudah diketahui, Bayern sukses meraih treble, kali ini dengan status juara. Di sisi lain, Dortmund ganti jadi gagap dan kehilangan gelar Bundesliga serta DFB Pokal, meski jadi finalis Liga Champions.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Liga Inggris
Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si 'Bodyguard' Zidane

Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si "Bodyguard" Zidane

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Internasional
Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Liga Italia
Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Bundesliga
Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Liga Indonesia
PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Liga Lain
Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Liga Spanyol
Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Liga Indonesia
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com