Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Liga Apacinti U-15 Digelar

Kompas.com - 08/12/2012, 21:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Jabotabek dan Bandung akan bersaing memperebutkan trofi Liga Apacinti Topskor U-15 yang akan digelar mulai 13 Januari 2013 di Lapangan A Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Liga itu merupakan kerjasama Yayasan Akademi Sepak Bola Inti Olah Prima (ASIOP) Apacinti dengan Harian Olahraga Topskor. Tim-tim yang akan bersaing adalah ASIOP-Apacinti, Uni Bandung, Jakarta Football Academy, Villa 2000, Tunas Patriot, Pelita Jaya, Benteng Muda, dan Persigawa.

Liga yang akan menjadi event tahunan itu menggunakan format kompetisi penuh. Setiap tim bakal saling bertemu dua kali dengan status kandang dan tandang setiap dua pekan sekali, dengan durasi pertandingan 2x35 menit. Tim jawara ditentukan berdasarkan raihan poin tertinggi di kompetisi ini.

Eks bek timnas Indonesia sekaligus alumni PSSI Primavera, Yeyen Tumena, yang didaulat sebagai ketua pelaksana, menyatakan gelaran kompetisi itu merupakan wadah untuk menambah jam terbang para pemain belia.

"Fase umur itu krusial, karena di level timnas ada kelompok U-16. Apalagi, sesuai standar AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia), pemain kelompok U-15 minimal bermain sebanyak 45 pertandingan. Kompetisi itu juga bertujuan untuk pembinaan, sehingga dalam kompetisi kelompok umur semacam ini tidak ada hadiah trofi, uang, dan medali," tandas Yeyen.

Karena itu, masih dari Yeyen, pihaknya bakal melakukan proses seleksi ketat serta menerapkan aturan yang secara intensif terhadap para kontestan Liga Apacinti U-15.

Salah satunya, setiap tim wajib memberikan bank guarantee Rp 2 juta sebagai jaminan kesanggupan menyelesaikan kompetisi berdurasi enam bulan tersebut.

"Kami tidak ingin ada tim yang mundur di tengah kompetisi. Dalam pertandingan, kami tidak mengizinkan pemain pakai sepatu pool besi karena berisiko mencederai pemain lawan. Kami juga akan menjatuhkan denda bagi setiap pemain yang mendapatkan kartu. Nilai denda bukan jadi fokus kami. Yang penting, melalui aturan itu, kami ingin klub bisa mengedukasi pemainnya agar bermain sportif," bebernya.

Dijelaskan Yeyen, melalui kompetisi itu, pihaknya berharap PSSI lebih mudah menjaring pemain muda untuk tim nasional.

"Intinya, kami berharap PSSI jangan mengambil pemain yang tak memiliki track record. Karena itu, Pelatih timnas U-17 Indra Sjafri dan Pelatih timnas U-13, Maman Suryaman, diundang untuk memantau para pemain. Merekalah yang diharapkan bisa bermain pada kualifikasi U-16 tahun depan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com