MOSKWA, KOMPAS.com — Klub kaya Rusia, Anzhi Makhachkala, berharap bisa terbang tinggi dalam meraih prestasi sepak bola setelah mengontrak Guus Hiddink sebagai pelatih. Menurut Anzhi, mantan pelatih timnas Rusia ini bisa memenuhi ambisi klub.
Hiddink dikontrak Anzhi pada Jumat (17/2/2012) selama 18 bulan. Dia mengisi posisi Yuri Krasnozhan yang dipecat awal pekan ini.
"Kami sudah berdiskusi dengan Anzhi beberapa waktu di akhir tahun lalu. Maka, sekarang saya mengambil keputusan dengan segera," kata Guus Hiddink seperti diberitakan situs resmi Anzhi, fc-anji.ru.
Sejak didanai triliuner Suleiman Kerimov, Anzhi memang memiliki ambisi tinggi. Mereka membeli pemain-pemain berkelas, seperti Samuel Eto'o dan Roberto Carlos. Hiddink memiliki hubungan dekat dengan Kerimov dan beberapa staf di klub itu.
"Saya bahagia mendapat kesempatan ini. Tak hanya bekerja di klub sepak bola, tapi juga bekerja dengan teman-teman yang mengundang saya ke sini," jelas Hiddink.
Hiddink juga sadar dia memiliki beban berat. Sebab, Anzhi tak hanya ingin berprestasi di liga lokal, tetapi juga di tingkat Eropa.
"Saya tahu ambisi semua orang, klub, dan fans. Seluruh dunia sekarang tahu tentang hal ini. Saya akan berusaha melakukan apa saja agar penampilan tim bisa memenuhi ambisi ini," tekad Hiddink.
Anzhi ingin membangun prestasi olahraga besar dari daerah Degestan, kota tempat mereka bermarkas. Ini yang membuat Hiddink tertarik melatih klub tersebut.
"Saya akan mencurahkan perhatian khusus untuk mengarah ke tujuan. Suleiman Kerimov dan saya sudah berbicara tentang hal ini. Sekali lagi saya tertarik dengan proyek yang melibatkan saya ini," jelasnya.
Dipecatnya Krasnozhan karena dia dianggap tak bisa menangani pemain-pemain berkelas. Maka dari itu, Hiddink menjadi solusi. Dia punya prestasi besar dan dihormati pemain. Saat menangani PSV Eindhoven, dia menghadirkan 6 gelar Eredivisie. Bahkan, pada 1988 dia membawa PSV meraih treble winners, menjuarai Eredivisie, Piala Belanda, dan Liga Champions.
Dia juga sukses menangani Korea Selatan masuk semifinal Piala Dunia 2002. Setelah itu, dia membawa Australia ke putaran final Piala Dunia 2006. Dia juga membawa Rusia lolos ke putaran final Piala Eropa 2008, bahkan mencapai semifinal. (AP)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.