RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Pemain legendaris Brasil, Carlos Alberto, berpendapat, Manchester United (MU) telah memerkosa para bakat muda Brasil. Dengan kekuatan uangnya, mereka dinilai mengambili bakat Brasil sehingga klub setempat tak bisa mempertahankannya.
Sejumlah pemain muda dari Brasil memang berdatangan ke Manchester United. Selain dua bersaudara Rafael dan Fabio da Silva, juga ada Rodrigo Possebon. Dikabarkan, MU juga sudah berhasil mengambil satu bakat lagi dari Brasil yang baru 17 tahun, Dodo. Dia diharapkan datang ke Manchester pada awal tahun depan.
Menurut Carlos Alberto, seharusnya MU tak dibolehkan membawa Dodo. Sebab, dia masih terlalu muda.
"Sangat menyedihkan, MU diberi izin memerkosa sepak bola Brasil. Tim besar memiliki uang dan bisa mengambil pemain-pemain terbaik. Ini masalah besar buat sepak bola Brasil," kata Alberto.
"Klub yang memiliki pemain muda itu tak bisa mempertahankannya, sebab pemain merasa bisa mencari uang lebih besar di negara lain. Harus ada perubahan hukum. Setidaknya, pemain baru boleh diambil klub di luar Brasil pada usia 20 atau 21 tahun. Pemain terbaik rata-rata bermain di Brasil. Mereka mendapat pengalaman banyak dulu sebelum pindah ke Eropa," jelasnya.
Mantan bintang timnas Brasil ini juga menuntut FIFA untuk campur tangan masalah tersebut. Ini persoalan sepak bola secara umum. Dan, pihak berwenang harus melakukan tindakan.
"FIFA harus melakukan sesuatu. Mereka punya kewenangan untuk menyelamatkan sepak bola. Jika kami memiliki kondisi untuk mempertahankan para pemain berbakat di Brasil, itu akan lebih baik buat kami," terangnya.
"Tiga atau empat tahun lalu, klub-klub harus membayar tim jika mereka menginginkan para pemainnya. Tapi, sekarang para pemain kebanyakan dimiliki para agen. Dan, klub tak bisa mendapatkan apa-apa," tambahnya.
Perekrutan pemain di bawah 18 tahun juga menjadi masalah di Italia. MU juga dituduh mencuri bakat muda Italia, Federico Macheda, saat umurnya belum 18 tahun. (AP)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.