Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Serius di Sepak Bola Indonesia Terus Bermunculan, Sosialisasi Aturan Lemah

Kompas.com - 05/06/2024, 12:37 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengamat sepak bola Akmal Marhali menilai serangkaian insiden yang mencoreng wajah sepak bola Indonesia dalam beberapa waktu terakhir merupakan bukti lemahnya penegasan aturan dan hukum dalam sepak bola.

Ada dua kasus yang antara lain sedang mendapatkan sorotan tajam.

Pertama adalah kasus pengeroyokan wasit tarkam yang melibatkan pemain profesional.

Kedua adalah insiden dalam perayaan gelar juara Persib Bandung yang memakan empat korban nyawa suporter.

Baca juga: Aji Santoso Sayangkan Kasus Pengeroyokan Wasit oleh Pemain Profesional di Laga Tarkam

“Sepak bola kita masih sebatas berjalan tapi belum ada untuk penegasan aturan. Itulah yang menjadi problem sehingga banyak kasus-kasus terjadi di lapangan,” ujar Akmal kepada Kompas.com.

“Mulai dari yang terbaru pengeroyokan wasit hingga anarkisme dalam beberapa waktu terdekat ini sehingga pada akhirnya banyak suporter yang meregang nyawa karena tidak tertib dan menjalankan aturan,” imbuhnya. 

Ia melihat aturan-aturan yang dibuat oleh federasi dan pelaku sepak bola tidak disosialisasikan dengan baik.

Sehingga, rawan menerus terjadi pelanggaran akibat pemahaman yang lemah.

Seorang bobotoh berziarah ke makam M Kadian Bobotoh asal Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang meninggal dunia saat menyambut kedatangan Persib Bandung, Sabtu kemarinKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Seorang bobotoh berziarah ke makam M Kadian Bobotoh asal Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang meninggal dunia saat menyambut kedatangan Persib Bandung, Sabtu kemarin

Sosialisasi mengenai aturan ini seharusnya dilakukan secara menyeluruh, mulai dari level pengambil keputusan di kompetisi, klub, pemain, wasit sampai suporter akar rumput.

Baca juga: Kerusuhan Tarkam Piala Bupati Semarang, Polisi Bakal Panggil Pemain yang Terlibat

“Transformasi sepak bola kita harus benar-benar membumi, membuat semua orang memahami tentang aturan-aturan yang ada,” kata koordinator Save Our Soccer itu.

“Termasuk di dalamnya bagaimana menjadi sepakb ola untuk hiburan bukan kuburan, sepak bola sebagai alat pemersatu bangsa bukan pemecah bangsa, dan sepak bola sebagai prestasi bukan pencari sensasi di era yang harus diperbaiki dalam sepak bola Indonesia saat ini,” imbuhnya.

Sosialisasi meliputi batas tegas mana pelanggaran aturan yang bisa ditangani hukum Football Family dan mana perilaku yang masuk dalam ranah pidana.

Serta menjabarkan konsekuensi yang harus diterima jika terjadi pelanggaran.

“Semua harus ditegakkan dengan disiplin dan penuh tanggung jawab dan tegas. Sehingga ada efek jera,” ucapnya.

Bobotoh Sukabumi turun kejalan dan nyalakan flare saat konvoi kemenangan Persib Bandung, Jumat (31/5/2024) malamKOMPAS.com RIKI ACHMAD SAEPULLOH Bobotoh Sukabumi turun kejalan dan nyalakan flare saat konvoi kemenangan Persib Bandung, Jumat (31/5/2024) malam

Menurut Akmal Marhali, sepak bola Indonesia mempunyai potensi besar untuk berkembang, baik dari sisi industri maupun prestasi. Tetapi juga harus dibarengi dengan kesadaran dan kedewasaan dari para stakeholdernya.

“Kita masih banyak menggunakan sepak bola sebagai medium pencari sensasi dan juga membuat sepak bola kita dikebiri dengan ulah-ulah yang sejatinya tidak perlu dilakukan," tutur pria yang juga anggota Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Sepak Bola tersebut.

"Demi eksistensi semua terjadi membuat kita kadang-kadang prihatin dan merasa sangat sedih.” 

“Untuk itu mari kita sama-sama gunakan sepak bola sebagai passion yang membanggakan dari diri sendiri tentunya untuk tegas mau menjalankan aturan dan disiplin agar sepak bola kita tidak menjadi tempat yang bisa merusak tatanan sosial kultural di negara ini,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas U16 Indonesia Vs Singapura: Instruksi Khusus Nova, Pesan dari STY

Timnas U16 Indonesia Vs Singapura: Instruksi Khusus Nova, Pesan dari STY

Timnas Indonesia
Teka-teki Eks Juventus Stefano Beltrame di Persib, Negosiasi Berlangsung

Teka-teki Eks Juventus Stefano Beltrame di Persib, Negosiasi Berlangsung

Liga Indonesia
Latihan Lagi Usai Cedera Hidung, Mbappe: Tanpa Risiko, Tak Ada Kemenangan

Latihan Lagi Usai Cedera Hidung, Mbappe: Tanpa Risiko, Tak Ada Kemenangan

Internasional
Saat Man United-Nice Tak Boleh Transfer Pemain karena Kepemilikan Ratcliffe...

Saat Man United-Nice Tak Boleh Transfer Pemain karena Kepemilikan Ratcliffe...

Liga Inggris
Euro 2024: Mbappe Luar Biasa, Pakai Topeng Bukan Alasan Tampil Buruk

Euro 2024: Mbappe Luar Biasa, Pakai Topeng Bukan Alasan Tampil Buruk

Internasional
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Spanyol Vs Italia di Euro 2024

Prediksi Skor dan Susunan Pemain Spanyol Vs Italia di Euro 2024

Internasional
Kemenpora dan Kasatgas KPK Pimpin Pemantauan Venue PON 2024

Kemenpora dan Kasatgas KPK Pimpin Pemantauan Venue PON 2024

Sports
Buntut Penyusup Maskot Palsu di Pembukaan Euro 2024, UEFA Hukum 3 Orang

Buntut Penyusup Maskot Palsu di Pembukaan Euro 2024, UEFA Hukum 3 Orang

Internasional
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Singapura di Piala AFF U16 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Singapura di Piala AFF U16 2024

Timnas Indonesia
Euro 2024: Ketika Lautan Fans Banjiri Schlossplatz, Jantung Stuttgart...

Euro 2024: Ketika Lautan Fans Banjiri Schlossplatz, Jantung Stuttgart...

Internasional
Euro 2024: Head to Head Timnas Spanyol Vs Italia, Duel Dua Tim Kuat

Euro 2024: Head to Head Timnas Spanyol Vs Italia, Duel Dua Tim Kuat

Internasional
Spanyol Vs Italia: Tak Mau Imbang, La Roja Habis-habisan Ingin Menang

Spanyol Vs Italia: Tak Mau Imbang, La Roja Habis-habisan Ingin Menang

Internasional
Spanyol Vs Italia: Usai Ukir Sejarah, Lamine Yamal Tak Lupa Kerjakan PR

Spanyol Vs Italia: Usai Ukir Sejarah, Lamine Yamal Tak Lupa Kerjakan PR

Internasional
Saat Maskot Palsu Menyusup pada Pembukaan Euro 2024 di Muenchen...

Saat Maskot Palsu Menyusup pada Pembukaan Euro 2024 di Muenchen...

Internasional
Tanggapan Mills soal Hak Paten atau Milik Logo Garuda Jersey Timnas Indonesia

Tanggapan Mills soal Hak Paten atau Milik Logo Garuda Jersey Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com