KOMPAS.com – Menpora RI, Dito Ariotedjo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi jangka panjang untuk perkembangan sepak bola Indonesia.
Timnas U23 Indonesia masih harus absen bermain di Olimpiade 2024 seusai kalah 0-1 dari Guinea dalam laga playoff.
Bertanding di Clairefontaine, Perancis, pada Kamis (9/5/2024), gol tunggal kemenangan Guinea dikemas melalui sepakan penalti Ilaix Moriba (29’).
Kekalahan kontra Guinea membuat timnas U23 Indonesia dipastikan belum berhasil menyudahi puasa tak bermain di Olimpiade sejak tahun 1956.
Baca juga: Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Timnas Indonesia kali terakhir mentas di Olimpide 68 tahun lalu di Melbourne, Australia.
Kini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan timnas Indonesia agar bisa bermain di Olimpiade 2028.
Dito Ariotedjo selaku Menpora RI menegaskan bahwa pihaknya siap untuk memberikan fasilitas penunjang agar timnas Indonesia bisa maju dan mencapai target bermain di Olimpiade 2028.
Di samping itu, Dito menjelaskan, Kemenpora sejatinya juga tengah gencar untuk mencari talenta-talenta sepak bola dari level akar rumput.
Baca juga: Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman
“Saat ini, kami gencar melakukan talent scouting seluruh Indonesia dengan judul tarkam, tetapi ini tarkam modern,” kata Dito Ariotedjo dalam program Kompas Petang di Kompas TV pada Jumat (10/5/2024.
“Kami talent scounting untuk mencari dari akar rumput dan bisa dilihat ada program Barati Cup, itu salah satu cara mencari bibit usia muda,” lanjutnya.
“Ini ada berbagai strategi, dari pendek, menengah, dan panjang. TC (training center) juga sudah kami buat. Insya Allah Oktober sudah jadi di Cibubur dan next-nya di IKN masih dalam proses,” tuturnya.
Sekarang ini, pria berumur 33 tahun tersebut mengatakan bahwa PSSI bersama Menpora juga menjalankan strategi jangka pendek lewat naturalisasi pemaain.
Baca juga: Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia
“Pemanfaatan diaspora atau yang biasa dikatakan naturalisasi, itu jangka pendek,” kata Dito Ariotedjo.
“Namun, betul kami tak akan berhenti di strategi jangka pendek,” imbuh alumni Universitas Indonesia itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.