Guardiola Antusias Hadapi Liverpool, Menyenangkan Bertemu Skuad Klopp

KOMPAS.com - Pelatih Manchester City, Josep "Pep" Guardiola, mengatakan bahwa selalu menyenangkan jika menghadapi Liverpool di bawah asuhan Juergen Klopp.

Manchester City akan bertamu ke kandang Liverpool dalam pekan ke-28 Liga Inggris 2023-2024. Keduanya akan bertanding di Stadion Anfield pada Minggu (10/3/2024) pukul 22.45 WIB.

Saat ini skuad asuhan Guardiola menduduki posisi kedua klasemen Premier League, selisih satu poin di bawah Liverpool.

Hal tersebut berarti pertandingan puncak klasemen hari Minggu besok akan menjadi laga terakhir antara skuad biru Guardiola dan tim merah asuhan Klopp di divisi teratas.

Guardiola mengatakan bahwa dirinya menanti dan menyambut dengan antusias laga sengit tersebut.

“Itu selalu menyenangkan dan hari Minggu juga akan menyenangkan, tetapi kami akan mencoba memenangkan pertandingan,” kata sang bos dikutip dari situs klub.

Baca juga: Klasemen Liga Inggris 2023-2024: Arsenal Tempel Liverpool dan Man City

“Akan menyenangkan karena selalu begitu dan menerima tantangannya,” lanjutnya.

Ketika ditanya apakah kepergian Klopp akan memudahkan perburuan gelar Premier League bagi City, Guardiola menganggap Liverpool tetap menjadi lawan yang kuat dan pesaing lainnya juga patut diwaspadai.

“Saya ingin tahu tapi menurut saya tidak. Liverpool selalu menjadi Liverpool,” ungkap Guardiola.

“Arsenal sudah ada di sana. Musim lalu mereka adalah rival terbesar, bukan Liverpool. Dan lihat bagaimana mereka masih bermain,” tambahnya.

Meskipun Arsenal muncul sebagai rival utama pada musim lalu, Guardiola tetap menyoroti potensi tim lain, seperti Tottenham, Manchester United, dan Newcastle.

Baca juga: Trent Sindir City Juara karena Uang, Haaland Sebut Liverpool Tak Tahu Rasanya Treble

“Saya kira tim lain seperti Tottenham akan mengambil langkah maju. United, Newcastle mungkin akan kembali memainkan satu pertandingan dalam seminggu. Lihat saja,” jelas Guardiola.

Pelatih berusia 53 tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu memikirkan apa yang akan terjadi berikutnya.

“Tetapi musim depan adalah musim depan dan saya tidak memiliki kemampuan untuk memikirkannya, apa yang akan terjadi selanjutnya,” pungkasnya.