KOMPAS.com - Bayern Muenchen memerlukan detik-detik akhir untuk memastikan kemenangan saat melawan RB Leipzig pada Minggu (24/2/2024).
Sosok pembeda bagi Bayer Muenchen pada laga pekan ke-23 Bundesliga tersebut adalah Harry Kane yang mencetak dua gol dalam kemenangan 2-1 sekaligus membawa klub kembali ke jalur kemenangan.
Bayer Muenchen saat ini berada di peringkat kedua klasemen dengan 61 poin dari 23 laga dan berhasil mematahkan tren buruknya.
Sebelum ini, Bayern Muenchen mengalami tiga kekalahan beruntun di semua kompetisi.
Kemunduran lawan Bochum pekan lalu bahkan memaksa pemilik rekor juara Bundesliga itu untuk berpisah jalan dengan pelatih Thomas Tuchel pada akhir musim.
Baca juga: RB Leipzig Vs Bayern: Modal Start Bersejarah Harry Kane
Akan tetapi, hasil kontra salah satu pesaing papan atas Bundesliga ini tentu mengembalikan rasa percaya diri sang juara Liga Jerman dalam 10 musim terakhir itu.
"Kami bagus pada babak pertama walau tidak bisa memimpin," kata Tuchel seperti dikutip dari ESPN.
"Kami bereaksi dengan bagus setelah gol penyama kedudukan mereka dan kemenangan ini sangat bagus setelah tiga kekalahan beruntun."
"Babak kedua sedikit rumit. Kami mencetak gol pembuka ketika Leipzig tampil kuat."
Baca juga: Klasemen Bundesliga: Menang Telak atas Heidenheim, Leverkusen Tempel Bayern Muenchen
Kane sendiri mencetak gol pembuka lewat tembakan datar keras pada menit ke-56 laga memanfaatkan umpan Jamal Musiala.
Namun, Leipzig membalas melalui gol Benjamin Sesko memanfaatkan umpan Dani Olmo pada menit ke-70.
Sesko kini telah mencetak gol dalam empat dari lima pertandingan terakhirnya di Bundesliga dan secara total telah mengoleksi tujuh gol di kasta tertinggi Liga Jerman.
Kemenangan Bayern Muenchen pada laga kandang ke-1000 mereka di Bundesliga ini baru datang lewat gol Harry Kane hasil assist Eric Maxim Choupo-Moting pada injury time babak kedua.
Ini adalah gol ke-27 penyerang timnas Inggris itu bersama Bayern musim ini.
Baca juga: Hasil Bundesliga: Harry Kane Hat-trick dalam Pesta Gol Bayern, Dortmund Menang Tipis
"Harry telah melakukan ini sejak berusia 14 tahun, mencetak 50 gol setiap tahun dan itu tidak akan berubah," kata Tuchel.
"Ini adalah matematika. Semakin banyak ia meleset, semakin besar kemungkinan ia mencetak gol pada kesempatan berikutnya."
Bayern kini terpaut delapan poin dari Leverkusen yang duduk di puncak Bundesliga setelah 23 pekan bergulir.
Tak ada tim yang pernah mengejar defisit tersebut untuk menjadi juara Liga Jerman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.