KOMPAS.com - Piala Dunia U17 2023 Indonesia memasuki dua pertandingan akhir. Animo orang-orang untuk datang ke stadion menyaksikan pertandingan masih terus berlanjut.
Tidak hanya sekadar ingin menyaksikan, beberapa juga datang ke laga Piala Dunia U17 dalam rangka memberikan dukungan terbaik untuk memperbesar peluang menang timnas idola.
Dukungan kepada tim-tim yang berlaga tidak hanya diberikan oleh warga asing asal negara yang berdomisili di Indonesia, maupun yang memang secara khusus datang ke Indonesia.
Di samping itu, ada pula masyarakat Indonesia yang meluangkan waktu untuk mendukung negara-negara jagoannya.
Salah satunya adalah Yoga yang setia mengawal perjuangan Timnas Jerman menuju partai final Piala Dunia U17 2023.
Ia pun datang langsung saat babak semifinal mendukung tim melawan Argentina di Stadion Manahan Solo, Selasa (28/12/2023) lalu.
Baca juga: Final Piala Dunia U17: Jerman Master Situasi Sulit, Tak Gentar Perancis
“Kalau anak saya nonton terus. Tapi kalau saya melihat kondisi, kalau misal Jerman main di Solo maka saya nonton,” ujar pria asal Colomadu tersebut kepada Kompas.com.
“Alhamdulillah dimudahkan semua, dari tiket dan lain-lainnya,” imbuhnya.
Yoga mengungkapkan mendukung Timnas Jerman dimulai dari saat mengidolakan Bayern Munchen. Bahkan, ia sempat mendirikan komunitas Bayern di Kota Surakarta pada 2001 silam.
Dari kegemarannya menyaksikan Liga Jerman, Bundesliga itulah kemudian di setiap berbagai turnamen dukungannya condong kepada Jerman. Sampai akhirnya ia benar-benar ikut mengidolakan Der Panzer.
“Sekarang masih tetap dukung Jerman. Jerman itu tidak seperti tim-tim lain yang pemain bintangnya banyak,” kata pria yang bekerja sebagai pegawai BUMN itu.
“Jerman itu lebih banyak team player, jadi pelatih sangat-sangat berpengaruh. Permain individu juga tidak begitu mencolok,” imbuhnya.
Baca juga: Ratu Tisha: Peserta Piala Dunia Puas, Sinergi Berjalan, Manahan Berdandan
Ia menceritakan saat babak semifinal lalu ketika Timnas Jerman terlibat persaingan sengit dengan Argentina.
Kedua tim terlibat saling kejar angka dan berakhir imbang 3-3 di waktu normal.
“Kalau Jerman bisa 2-2 maka menang, karena saya melihat mental pemain U17 ini masih mentalnya Jerman sekali,” kata Yoga.