Piala Dunia U17 Mali Vs Maroko, Duel Tim Afrika di Indonesia

KOMPAS.com - Pada lanjutan Piala Dunia U-17 2023, Maroko melawan Mali pada babak perempat final. 

Laga Maroko vs Mali akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/11/2023) pukul 19.00 WIB.

Maroko sebelumnya berhasil mengalahkan Iran secara dramatis, tepatnya melalui adu penalti pada babak 16 besar.

Nassim Azaouzi yang saat itu menjadi pahlawan untuk Maroko, kembali menargetkan diri untuk tampil apik ketika menghadapi Mali.

Baca juga: Ketika Mental Jadi Pembeda Saat Maroko Singkirkan Iran...

"Besar harapan saya agar saya bisa tampil dengan baik, saya ingin memberikan yang terbaik dan tampil selayaknya tim kuat, saya yakin bahwa kami adlaah tim kuat," jelas penyerang muda Anderlecht itu.

Sementara Mali berhasil lolos ke babak 16 besar dengan menunjukkan penampilan luar biasa. Mali sukses menumbangkan Meksiko dengan skor telak, 5-0 tanpa balas.

Kedua tim datang dengan kondisi mental berbeda, Maroko yang harus susah payah dan Mali yang sudah sangat yakin. Namun keduanya tetap memiliki target yang sama, keduanya ingin menang dan melangkah lebih jauh.

Nassim Azaouzi juga menjelaskan bahwa Mali bukanlah lawan yang asing bagi Maroko, mengingat keduanya adalah tim dari Africa.

"Kami sudah mempelajari mereka, beberapa kali bertemu juga. Pada Piala Afrika lalu, mereka menyulitkan kami tapi pada laga nanti, kami akan kerja ekstra lagi," jelas Azaouzi terkait pertemuannya dengan Mali nanti.

Pemain Maroko sadar akan kekuatan Mali, ada beberapa pemain yang tak bisa dipandang sebelah mata. Meski Mali masih akan kehilangan Mamadou Doumbia pada laga nanti, namun masih banyak pemain lain yang harus diperhitungkan.

Baca juga: Kunci Sukses Timnas Mali di Piala Dunia U17 2023

Melihat laga sebelumnya, nama Mahamoud Barry tidak bisa diperhitungkan, belum lagi ada kehadiran Ibrahim Diarra dan Ibrahim Kanate. Ketiganya sejauh ini sudah mengumpulkan total 7 gol.

Hal ini membuat Azouzi dan rekannya di Maroko tidak akan memberikan perlakuan khusus untuk pemain tertentu, semua pemain Mali dianggap berbahaya dan akan diantisipasi secara bersamaan.