Atlet Jetski Indonesia Raih Podium pada Kejuaraan Dunia

KOMPAS.com - Aqsa Aswar berhasil naik podium ajang Kejuaraan Dunia “The 42nd World Finals 2023” olahraga Jetski di kota Lake Havasu, Arizona, Amerika Serikat.  

Dalam kejuaraan dunia tersebut, atlet berusia 26 tahun itu meraih peringkat ketiga di kelas bergengsi, Pro Am Endurance Open.

Sementara posisi pertama ditempati oleh Jean Bruno Pastorello dari Perancis dan posisi kedua jadi milik Kylie Ellmers dari Australia.

Baca juga: Piala Dunia U17 2023: Kontribusi Kereta Cepat, Fasilitas Indonesia Diakui FIFA

Pada balapan di kelas ini, terjadi pertarungan yang cukup sengit karena diikuti pebalap terbaik di dunia Jetski yang berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Perancis, Italia, Australia, Kuwait, Canada, UEA, Thailand, dan lain-lain. 

Selain di kelas tersebut, Aqsa Aswar juga tampil di kelas berbeda lainnya yakni kelas Pro Am Runabout 1100 Stock dan harus puas menempati urutan ke-4.

Lalu, Aqsa tampil di kelas Pro Am Runabout Stock tetapi berada di urutan ke-5.

Kemampuan fisik yang cukup baik membuat Aqsa mampu tampil di 3 kelas sekaligus dengan masing-masing kelas terdiri dari 3 motto (3x balapan).

Tim Jetski Indonesia juga menurunkan Wisnu Dwihutomo (34 thn) di kelas Amateur Runabout 1100 Stock dengan menempati urutan ke-6, serta pembalap junior yang saat ini berlatih di Jetski Indonesia Academy, Ancol. 

Pebalap diprediksi akan cemerlang pada tahun mendatang yakni Aftara Ivanov yang berusia 14 tahun, tampil pada kelas Novice Runabout 1100 Stock. 

Dia sudah mampu menunjukan bakatnya dengan berhasil menempati di urutan ke-9 dunia.

Secara umum para pebalap Tim Jetski Indonesia 2023 berada pada 10 besar dunia.

Fully Aswar pimpinan Indonesia Jetsports Boating Association serta selaku pelatih tim Jetski Indonesia yang mengiringi tim selama di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa salah satu faktor keunggulan tim negara lainnya adalah mereka sudah berada di lokasi pertandingan jauh sebelum kejuaraan berlangsung. 

Alhasil, mereka memiliki lebih memiliki waktu mempersiapakan jetski dan fisik yang cukup melalui proses penyesuaian cuaca setempat yang cukup ekstrem.

Sementara Tim Indonesia sendiri hanya punya waktu persiapan 2 hari disertai jetlag perjalanan.

Namun demikian hasil kali ini akan menjadi pemacu bagi para calon-calon atlet jetski untuk menjadi nomor satu di dunia.