KOMPAS.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, buka suara soal polemik local pride dan pemain naturalisasi di timnas Indonesia.
Suporter timnas Indonesia terbagi dua kubu yakni, mereka yang mendukung pemain-pemain lokal dan pemain naturalisasi.
Komposisi skuad timnas Indonesia memang beragam seiring dengan kemunculan pemain-pemain keturunan seperti Rafael Struick, Jordi Amat, Shayne Pattynama, dan Ivar Jenner.
Meski demikian, timnas Indonesia juga mempunyai pemain lokal semodel Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Ramadhan Sananta, dan Rachmat Irianto.
Baca juga: Erick Thohir Ingin Pembentukan Polisi Olahraga
Erick Thohir lalu angkat bicara. Ia mengatakan, permasalahan pemain lokal dan naturalisasi tak penting selama semuanya mau membela timnas Indonesia.
“Sama-sama orang Indonesia kan. Saya rasa kalau kita sebagai bangsa, kita harus terbuka,” kata Erick Thohir kepada media di Menara Danareksa, Jakarta, pada Jumat (15/9/2023).
“Yang namanya olahraga menjadi globalisasi, yang nemanya pemain Indonesia dan diaspora jalan seiring,” ungkapnya.
“Buat saya, siapa pun yang mau membela Merah Putih dan dicaari pemain ini bukan untuk kepentingan kelompok atau pribadi, tetapi yang terbaik untuk tim nasional ya kenapa tidak,” jelas dia.
Baca juga: Erick Thohir Buka Suara soal Cawapres, Bagaimana Komitmen di PSSI?
Menurut Erick Thohir, seharusnya ada kebangaan karena para pemain yang di luar negeri mau membela timnas Indonesia.
Ia menekankan, keberagaman di timnas Indonesia mesti dijadikan sebuah ruang untuk membangun persatuan.
“Kalau ada saudara-saudara kita di luar negeri yang ingin memperrkuat timnas, ya itu kebangaan tersendiri,” ujar dia.
“Jadi mohon harus berbesar hati, ketika kita sebagai bangsa dengan segala perbedaan kita, kita bisa brersatu dan menjadi kekuatan besar, termasuk di sepak bola,” ungkapnya.
Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak melihat naturalisasi sebagai suatu program yang dijalankan PSSI.
Baca juga: Wawancara Ketum PSSI Erick Thohir, Aura Jerman di Indonesia dan Program Naturalisasi
“Kami tidak pernah berbicara program naturalisasi atau pembinaan harus memilih salah satunya,” ucap dia.
“Namun, keduanya mesti kami lakukan dan selama pemain Indonesia dan diaspora mau Merah Putih, itu harus diapresiasi,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.