KOMPAS.com - Tijjani Reijnders, gelandang Belanda berdarah Indonesia, menyebut sebuah momen yang meyakinkannya untuk pindah ke AC Milan.
Ia mengaku sangat tidak sabar untuk bermain bersama dengan bintang klub, seperti Rafael Leao dan Theo Hernandez.
Pemain berpaspor Belanda keturunan Indonesia tersebut direkrut AC Milan dari klub Eredivisie Belanda, AZ Alkmaar, dengan durasi kontrak selama lima tahun.
AC Milan membayar biaya transfer sebesar 20 juta euro atau sekitar Rp 334 miliar untuk mendatangkan Reijnders, gelandang yang kini berusia 24 tahun.
"Saya telah melihat banyak pertandingan AC Milan pada musim lalu. Terdapat beberapa pemain hebat seperti Rafael Leao, Theo (Hernandez). Saya sangat tidak sabar untuk bermain bersama mereka," ujar Reijnders, dilansir dari Football Italia.
Baca juga: AC Milan Sambut Tijjani Reijnders, Bantuan Agresivitas Darah Indonesia
Reijnders pun menjadi rekrutan kelima AC Milan pada bursa transfer kali ini, setelah klub berhasil mengamankan jasa Marco Sportiello, Luka Romero, Ruben Loftus-Cheek, dan Christian Pulisic.
Pemain yang memiliki darah Indonesia tersebut pun berharap dapat memberikan yang terbaik bagi klub semifinalis Liga Champions musim lalu.
"Saya sudah melihat banyak video (legenda Milan), mereka semua adalah pemain legendaris."
"Saya tidak ingin membandingkan diri dengan mereka, tetapi berharap dapat melakukan pekerjaan bagus bagi Milan dan memberikan yang lebih untuk klub."
Baca juga: Rafael Leao: Milan adalah Rumah Kedua Saya
Reijnders diproyeksikan menggantikan peran Sandro Tonali yang dijual ke Newcastle United.
Newcastle United membayar mahar sebesar 70 juta euro, atau sekitar Rp 1,1 triliun untuk mendatangkan Tonali ke Premier League.
Reijnders menyebut pembicaraan personal dengan Stefano Pioli (pelatih AC Milan) dan Geoffrey Moncada (Kepala Pemandu Bakat AC Milan) krusial dalam transfernya ini.
Media Italia menyebut Pioli memang menyempatkan diri menghubungi Reijnders via telepon sebelum transfer berstatus resmi.
"Ada negosiasi dengan Pioli serta Moncada dan mereka menginginkan saya datang ke mari untuk bermain sebagai seorang gelandang. Itu adalah persetujuan yang menentukan dan menyenangkan bermain di sini," tutur Reijnders yang mendapatkan darah Maluku dari sang ibu.
"Pioli ingin bermain dengan dua gelandang yang mampu membuka ruang dan menawarkan bantuan dalam menyerang."
"Kemudian, kami butuh pemain yang dapat bertahan dan bekerja untuk itu dalam mencari keseimbangan," tutur Reijnders.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.