Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh Suporter Persik Vs Arema FC: Jangan Khianati Kemurahan Hati FIFA

Kompas.com - 17/07/2023, 08:02 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menanggapi kasus kericuhan suporter saat Persik Kediri menjamu Arema FC dalam pekan ketiga Liga 1 2023-2024. Ia menyerukan introspeksi diri.

Duel Persik Kediri versus Arema FC tersaji di Stadion Brawijaya Kediri, Sabtu (15/7/2023).

Dalam kasus tersebut, sejumlah oknum suporter Arema FC, Aremania, tertangkap menyusup masuk ke dalam stadion. Ini memantik reaksi keras suporter tuan rumah, Persik Mania.

Apa yang dilakukan Aremania sudah melanggar kesepakatan. Sebab, Liga 1 2023-2024 tidak boleh dihadiri suporter tamu.

Baca juga: Erick Thohir soal Ricuh Suporter Persik Vs Arema: Mau Dihukum FIFA Lagi?

Erick Thohir pun sangat menyayangkan kejadian ini bisa terjadi. Ia lantas mengingatkan kembali bahwa Indonesia sedang dalam pantauan FIFA selama dua tahun ke depan imbas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.

Pemantauan ini merupakan bentuk kemurahan hati FIFA terhadap Indonesia. Mereka tak memberikan hukuman secara langsung akibat tragedi tersebut.

FIFA memberikan kesempatan kedua untuk sepak bola Indonesia berkat komunikasi yang bagus dan relasi yang dijalin dengan presiden Gianni Infantino.

“Saya rasa begini, setiap orang dinilai kalau mempunyai track record baik. Selama ini menurut saya dan Ge-Er (Gede Rasa)nya saya hubungan panjang dengan Presiden Gianni itu sejak waktu di Inter Milan dan terus berlangsung saat di luar sepak bola,” beber Erick Thohir membeberkan relasi yang ia bangun dengan FIFA.

“Tentu ini menjadi hubungan spesial karena waktu di atas dan di bawah berhubungan baik.” 

“Lalu juga bagaimana keseriusan Indonesia. Ketika bapak Presiden bertemu dengan Presiden Gianni di Istana Merdeka berbicara 4 mata dari hati ke hati punya kecintaan sama terhadap sepak bola. Oleh karena itu, ada kesepakatan,“ tambahnya.

Menyegarkan ingatan, Presiden Joko Widodo turun langsung menyambut kunjungan Gianni Infantino ke Indonesia usai Tragedi Kanjuruhan.

RI 1 mengundangnya ke Istana Merdeka dan bicara empat mata terkait sepak bola Indonesia dan Tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Ricuh Suporter Penyusup Persik Vs Arema, PSSI Dorong Komdis Bertindak

Dari pertemuan tersebut kemudian disepakati langkah baru untuk memulihkan sepak bola Indonesia.

Bahkan FIFA akan meninggalkan perwakilannya di Indonesia untuk membantu proses percepatan.

“Kesepakatan seperti apa itu yang disampaikan punya blueprint yang harus benar-benar dijalankan. Termasuk komitmen pemerintah merenovasi 34 stadion,” terangnya.

Karena itu Erick Thohir berharap semua elemen sepak bola Indonesia tidak mengkhianati kemurahan hati FIFA.

Jangan sampai ada kejadian-kejadian lain yang menyebabkan FIFA berubah pikiran dan menghukum Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com