KOMPAS.com - Legenda Bayern Muenchen, Bastian Schweinsteiger, menyebut filosofi Pep Guardiola membuat sepak bola Jerman kehilangan nilai-nilainya.
Bastian Schweinsteiger merasa periode kepelatihan Pep Guardiola di Bayern Muenchen menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan prestasi timnas Jerman.
Guardiola yang baru saja mengantar Manchester City juara Liga Champions 2022-2023 membesut Bayern Muenchen pada rentang 2013-2016.
Kala itu, Guardiola membuat sejumlah terobosan bersama Bayern Muenchen. Salah satu inovasi Guardiola pada masa itu adalah penerapan taktik 4-1-4-1.
Pelatih Spanyol kelahiran Santpedor tersebut juga beberapa kali mengubah posisi bermain andalan timnas Jerman Philipp Lahm, dari seorang bek sayap menjadi gelandang.
Baca juga: Man City Resmi Rekrut Mateo Kovacic, Nomor 6 dan 8 untuk Guardiola
Pendekatan sepak bola ofensif yang berfokus kepada penguasaan bola ala Guardiola mengantar Bayern Muenchen meraih tiga titel juara Bundesliga dan dua Piala Jerman.
“Ya, ini situasi yang bisa sangat menjebak bagi timnas Jerman dan sepak bola secara umum,” tutur Bastian Schweinsteiger soal Guardiola, dikutip dari Talksport.
Di mata Schweinsteiger, gaya sepak bola Guardiola berefek negatif terhadap sepak bola Jerman.
“Saya pikir terjadi banyak sekali perubahan. Anda tahu ketika Guardiola bergabung dengan Bayern Muenchen, saat dia datang ke Jerman, semua orang percaya kami harus memainkan sepak bola semacam ini, seperti operan pendek dan semuanya,” tutur Schweinsteiger yang mengukir 121 penampilan bersama timnas Jerman.
“Kami seperti agak kehilangan nilai-nilai kami. Saya pikir sebagian besar negara lain memandang Jerman sebagai pejuang dan kami mampu berlari sampai akhir,” ujar Schweinsteiger yang turut mengantar Bayern juara Liga Champions pada 2013.
Baca juga: Pep Guardiola dan Keinginan Bermain dengan 11 Gelandang
Setelah menjadi juara Piala Dunia 2014, timnas Jerman memang seperti terjun bebas secara prestasi.
Langkah Tim Panser menembus fase semifinal Euro 2016 menjadi kurang terapresiasi lantaran mereka tersingkir di fase grup Piala Dunia 2018.
Jerman kemudian terdepak lagi pada fase grup Piala Dunia 2022 silam, melengkapi perih tersingkir di fase 16 besar Euro 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.