Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kai Havertz ke Arsenal, Borok Chelsea Terbuka

Kompas.com - 30/06/2023, 14:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Kai Havertz telah meninggalkan Chelsea dan bergabung dengan Arsenal. Kepindahan pemain asal Jerman tersebut dikatakan telah membuka borok Chelsea.

Dana transfer sebesar 65 juta pound meresmikan kepindahan Havertz ke Arsenal. Usai sudah tiga tahun kebersamaan Havertz dengan Chelsea.

Bersama Chelsea, Havertz sempat menjuarai Liga Champions 2020-2021. Ia bahkan mencetak gol semata wayang kemenangan The Blues atas Man City di final Liga Champions 2020-2021.

Cuma, performa Havertz selama tiga musim membela panji Chelsea bisa dikatakan naik turun alias inkonsisten.

Baca juga: Kai Havertz Resmi ke Arsenal, Punya Impian Raih Juara Liga Champions

Musim lalu, Havertz, seorang gelandang serang yang kerap dimainkan sebagai ujung tombak, hanya bisa mengoleksi tujuh gol di Premier League 2022-2023.

Menilik performa terkini itu, penjualan Havertz ke Arsenal tampak bisa dimaklumi.

Namun, eks penyerang sayap Chelsea asal Perancis, Florent Malouda, punya pandangan berbeda.

Menurutnya, kepindahan Havertz ke Arsenal bisa menegaskan borok Chelsea. Malouda merasa eks klubnya sering terburu-buru dalam melego pemain.

Malouda berkaca pada masa silam, saat Chelsea begitu saja melepas pemain sekaliber Kevin De Bruyne (Wolfsburg) dan Mohamed Salah (AS Roma).

Baca juga: Man City Keluar dari Perburuan, Arsenal Terdepan Gaet Declan Rice

De Bruyne berkembang dan menjadi bintang Premier League begitu pindah ke Man City. Di lain sisi, Salah lantas melegenda bersama Liverpool.

“Saya pikir, orang-orang yang terkait dengan Chelsea perlu bercermin. Sebab, kita telah melihat hal semacam itu terjadi berulang kali selama beberapa musim terakhir. Ini hampir seperti sebuah pola,” kata Malouda dikutip Metro dari Genting Casino.

“Chelsea selalu bisa memikat talenta terbaik di dunia pada usia dini dan terkadang kami gagal memberikan pemain-pemain ini rencana pengembangan yang ideal,” tutur Malouda.

“Havertz belum berada di titik terbaiknya. Dia memenangi Liga Champions dan pemain besar di timnas Jerman. Jadi, Anda tak bisa meragukan kualitasnya. Namun, ada rasa frustrasi terkait penampilannya di Chelsea.”

Menurut Malouda, Chelsea mesti segera mengganti pola pendekatan mereka terhadap pemain muda potensial seperti Havertz, yang pergi dari Stamford Bridge ketika masih berusia 24 tahun.

“Gambaran besarnya adalah dia (Havertz) bukan satu-satunya pemain yang bermain inkonsisten di Chelsea dan performanya mencerminkan klub.”

“Setiap kali pemain hengkang, Anda selalu mendoakan mereka yang terbaik. Namun, kepergiannya menegaskan alasan kenapa Chelsea perlu membenahi masalah terkait pengembangan pemain,” ujar Malouda yang pernah mengantar Chelsea juara Liga Champions pada 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Piala Uber 2024: Ester Pastikan Indonesia Bekuk Hong Kong

Hasil Piala Uber 2024: Ester Pastikan Indonesia Bekuk Hong Kong

Badminton
Kebahagiaan Gelandang Persib Dedi Kusnandar Menyaksikan Timnas U23

Kebahagiaan Gelandang Persib Dedi Kusnandar Menyaksikan Timnas U23

Timnas Indonesia
Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com