KOMPAS.com – Penyerang timnas Indonesia, Saddil Ramdani, mengungkapkan kekesalannya seusai kerap mendapatkan kritik dari warganet.
Saddil kerap dikritik karena dinilai hanya bermain bagus di klubnya, Sabah FC. Namun, saat tampil membela timnas Indonesia, performanya disebut buruk.
Saddil Ramdani memperlihatkan penampilan mengesankan saat membela Sabah FC melawan Kelantan United pada pekan ke-15 Liga Super Malaysia.
Saat itu, Saddil berkontribusi satu gol dalam kemenangan 3-0 Sabah FC kontra Kelantan United pada Senin (26/6/2023).
Ini adalah kali pertama Saddil bermain untuk Sabah FC sejak 24 April 2023. Sebelumnya, dia menderita cedera sehingga absen selama lima pekan.
Baca juga: FIFA Matchday Indonesia Vs Palestina-Argentina: Saddil Bangkit dari Cedera
Setelah bermain apik menghadapi Kelantan United, Saddil justru menjadi sasaran kritik oleh netizen.
Netizen menilai Saddil Ramdani hanya bagus ketika bermain untuk klub, tetapi tak mengesankan saat di timnas Indonesia.
Oleh karena itu, Saddil menuangkan curahan hatinya di media sosial Instagram seusai kerap mendapatkan kritik.
“Jadi, gini, kenapa kalian membandingkan saya di timnas sama di klub,” tulis Saddil, dikutip dari BolaSport.com.
Baca juga: Elkan Baggott dan Saddil Sudah Gabung Timnas, 11 Pemain Masih Absen
“Ya, beda, memang, saya sebagai pemain butuh namanya jam terbang dan kebebasan untuk bermain,” ucapnya.
“Apakah di timnas diberikan itu? Tidak sama sekali,” kata pemain berumur 24 tahun tersebut.
Menurut Saddil Ramdani, seharusnya kritik seharusnya diberikan agar dirinya dapat terus berkembang sebagai pesepak bola profesional.
“Komentar dan kritik yang membangun. Jangan buat kami semakin gelisah dengan kritik seperti ini,” tutur dia.
“Ingat, kami pemain butuh jam terbang dan kepercayaan yang penuh untuk bisa menyesuaikan dengan tim maupun meningkatkan mental,” ujarnya.
Baca juga: Hasil Liga Malaysia, Tendangan Bebas Saddil Ramdani Gagalkan Kemenangan Kuala Lumpur City
Lebih lanjut, Saddil Ramdani menjelaskan bahwa dirinya memerlukan waktu lama untuk menyesuaikan diri.
“Saya butuh 3 tahun untuk menyesuakian agar bisa klop dengan team coach maupun manajemen,” kata dia.
“Saya bersyukur memiliki coach Kurniawan yang membukakan jalan agar saya tetap bekerja keras,” ujarnya.
(Penulis: Bagas Reza Murti, Editor: Bagas Reza Murti/BolaSport.com)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.