Erick Thohir Ingatkan Laga Lawan Argentina Bukan Fun Football

KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir meluruskan kembali euforia kebablasan pertandingan Indonesia vs Argentina yang disinyalir melenceng dari esensi utamanya.

Ia menegaskan kembali bahwa di balik kedatangan Timnas Argentina, ada kerja keras dari pihak-pihak terkait untuk mengangkat derajat sepak bola Indonesia.

Laga ini menjadi sorotan FIFA dan Indonesia sedang mempertaruhkan ranking dan harga diri dalam pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK) Jakarta, Senin (19/6/2023) tersebut.

Oleh karena itu, laga nanti jangan disamakan dengan fun football yang bertujuan sebagai hiburan.

"Saya pertanyakan juga, apakah masyarakat di luar Jawa timur khususnya yang mendukung timnas Argentina itu sekedar pertandingan hiburan. Timnas Indonesia vs Argentina ini hiburan, salah," tegas Erick Thohir.

"Ini justru menunjukkan bagaimana timnas membangun nyali membangun tim lebih besar," imbuhnya.

Baca juga: Alasan Messi Absen dalam Laga Indonesia Vs Argentina

Pernyataan tersebut dikeluarkan menanggapi isu gelombang pengembalian tiket oleh suporter yang kecewa mendengar kabar Lionel Messi tidak akan hadir.

Status Lionel Messi sebagai megabintang dunia memang menjadikannya daya tarik utama. Sehingga fans rela ikut war tiket dan menggelontorkan dana lebih demi bisa datang ke stadion.

Terkait ini, Erick Thohir mengingatkan kembali bahwa pertandingan antara Timnas Indonesia dan Timnas Argentina, bukan melawan Lionel Messi.

"Saya sudah tekankan kalau timnas lawan Messi itu bukan di FIFA Matchday, karena ini mencari poin. Kalau timnas lawan Messi artinya timnas Indonesia melawan Messi All Star bukan di FIFA matchday," terang Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 itu.

"Ini kita melawan tim Argentina, yang juara dunia yang di dalamnya ada Messi dan bintang-bintang lain," imbuhnya.

Baca juga: Jurnalis Argentina: Messi Starter Vs Australia, Tak Akan Terbang ke Jakarta, Absen Vs Indonesia

Ia berharap hal ini bisa dipahami bersama. Supaya jangan sampai mengorbankan kepentingan nasional karena rasa kecewa akibat persepsi pribadi.

Ia yakin masih masyarakat dan penikmat sepakbola bisa bijaksana dalam menanggapi isu pengembalian tiket tersebut.

"Masyarakat Jawa timur menunjukkan loyalitasnya membangun timnas dengan Palestina yang ranking 93," terang pria berusia 52 tahun tersebut.

"Saya yakin masyarakat pecinta bola tidak membedakan dan saya yakin banyak masyarakat sepakbola melihat pertandingan timnas dan Argentina bukan hiburan. Ini pertandingan mencari poin," tegasnya.