Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Perubahan Format Liga 1 2023-2024

Kompas.com - 01/06/2023, 20:00 WIB
Adil Nursalam,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Format Kompetisi Liga 1 2023-2024 diputuskan berubah. Akan ada Reguler Series (18 klub) dan Championship Series (4 besar). 

Perubahan ini turut mengundang pro dan kontra. Satu sisi akan membuat kompetisi lebih menarik, tetapi di sisi lain mencederai sporting merit.

Sporting merit adalah bagaimana suatu liga menentukan klasemen akhir berdasarkan kompetensi setiap tim. 

Seperti pada format kompetisi sebelumnya, PSM Makassar juara Liga 1 2022-2023 karena merupakan tim yang punya poin terbanyak berdasarkan penghitungan jumlah kemenangan dan hasil imbang.

Baca juga: Persib Yakin Format Baru Bikin Liga 1 2023-2024 Lebih Menarik

Pada format baru Liga 1 2023-2024 nanti, tim yang memiliki jumlah poin atau kemenangan terbanyak tidak pasti akan jadi juara. 

Sebanyak empat tim yang punya poin terbanyak di musim reguler akan kembali beradu nasib dalam empat besar format knock out dua leg.

Situasi ini kemudian diakui Bos Persib Teddy Tjahjono menjadi sebuah pro kontra yang bergulir di tengah-tengah publik. 

“Ide dasarnya mencari terobosan baru bahwa tercetus format kompetisi seperti sekarang ditambah championship untuk empat besar pasti secara penglihatan publik ada pro dan kontra,” papar Teddy diskusi dalam Lensa Olahraga yang ditayangkan di channel Youtube.

Baca juga: Persib Harus Siapkan Homebase yang Layak Dipasang VAR Liga 1 2023-2024

Namun mayoritas klub Liga 1 merespon format baru kompetisi kali ini dari sisi benefit. Kehadiran Championship Series akan membuat perebutan juara ditentukan hingga fase akhir.  

Tidak seperti musim sebelumnya di mana PSM sudah memastikan gelar pada pekan ke-32. Ada dua pertandingan tersisa yang menjadi tidak seru tak menentukan apa-apa.

“Kami dari klub-klub Liga 1 oke pasti yang kami lihat sebenarnya benefit, kita buat (format) seperti ini apa? Pasti dilepas dari sporting merit dalam sebuah kompetisi, kita pasti tahu ada kontranya dari sisi sporting merit ini.”

“Tetapi kita harus melihat sisi lain bahwa adanya empat besar masih ada play-of artinya juara belum ketahuan sampai Championship Series usai,” beber Teddy yang kini menjabat Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).

Baca juga: Jejak Konsistensi Persib Orbitkan Binaan Akademi ke Tim Utama

Babak Championship Series di Liga 1 2023-2024 akan memastikan persaingan menuju takhta juara tetap seru sampai pertandingan terakhir.

Hal ini akan coba ditempuh oleh 18 klub Liga 1 meski akan kontra dengan nilai-nilai sporting merit.

“Kami dari mayoritas 18 klub menilai ini terobosan menarik melihat sepak bola sebagai industri pasti akan mempunyai nilai-nilai yang lebih tinggi.”

“Karena empat besar akan diadu lagi posisi satu vs empat, posisi dua vs tiga, home and away, pemenang diadu di final home away lagi, perebutan juara tiga home away, karena posisi satu, dua, tiga akan menentukan siapa yang wakili Indonesia di AFC Championship dan AFC Cup,” papar Teddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com