KOMPAS.com – Bek Kroasia, Dejan Lovren, mempersilahkan Brasil untuk melakukan selebrasi berjoget jika bisa mencetak gol dalam perempat final Piala Dunia 2022.
Laga yang mempertemukan Kroasia vs Brasil dalam jadwal Piala Dunia 2022 digulirkan di Education City Stadium pada Jumat (9/12/2022) malam WIB.
Brasil memang tengah menjadi sorotan. Sebab, Tim Samba selalu melakukan selebrasi menari ketika berhasil mencetak gol.
Kendati demikian, Dejan Lovren tidak akan mempermasalahkan seandainya Brasil kembali melakukan selebrasi menari saat berhasil mencetak gol ke gawang Kroasia.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Head to Head Kroasia Vs Brasil, Selecao Tak Terkalahkan
Adapun Lovren memang mempunyai pengalaman bermain dengan sejumlah pemain asal Brasil selama waktunya merumput di Liverpool dan Zenit Saint Petersburg.
“Sejujurnya, semua pemain bisa melakukan apa saja untuk merayakan gol. Saya tidak mempunyai masalah dengan itu,” ungkap Lovren dikutip dari First Post.
“Saya tidak melihat ada rasa tidak hormat. Saya pikir orang Brasil dilahirkan dengan lagu, tarian. Itu bagian dari budaya mereka,” ucapnya.
Sementara itu, cara Brasil melakukan selebrasi sejatinya sempat menuai kritik dari mantan pemain timnas Irlandia dan Manchester United, Roy Keane.
Baca juga: Jadwal 8 Besar Piala Dunia 2022, Dibuka Kroasia Vs Brasil
Kritik Keane muncul seusai Brasil memenangi pertandingan kontra Korea Selatan dengan skor 4-1 dalam babak 16 besar Piala Dunia 2022
Saat itu, Brasil melakukan selebrasi, berkumpul, membuat lingkaran, lalu bergoyang bersama di pinggir lapangan.
Roy Keane melihat pemain Brasil selebrasi seperti menonton acara kontes menari terkenal di Inggris, “Strictly (Come Dancing)”.
“Saya tidak percaya apa yang saya tonton. Ini seperti menyaksikan Strictly (Come Dancing),” ujar Roy Keane dikutip dari Daily Mail.
Baca juga: Ranking FIFA Tim-tim 8 Besar Piala Dunia 2022: Brasil Teratas
Roy Keane juga menilai bahwa selebrasi menari timnas Brasil seperti tidak menghormati lawan.
“Saya tidak masalah dengan tarian pertama, untuk gol pertama, tetapi tidak untuk setiap saat,” ucap pria yang sekarang menjadi pengamat sepak bola itu.
“Saya pikir tidak sopan menari seperti itu setiap mereka mencetak gol, bahkan manajer mereka terlibat. Saya tidak menyukainya,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.