KOMPAS.com - Harry Kane menilai mentalitas timnas Inggris sudah berubah menjadi lebih kuat pada era kepelatihan Gareth Southgate.
Kane menganggap pemain-pemain timnas Inggris sekarang sudah berani menyatakan bahwa target tim adalah menjadi juara di setiap turnamen.
Hal itu disampaikan Harry Kane ketika ditanya tentang target dan ambisi timnas Inggris ketika nanti tampil di Piala Dunia 2022 Qatar.
"Kami harus percaya kami bisa menjadi juara. Melihat timnas Inggris 10 atau 15 tahun yang lalu, kami selalu takut mengatakan target juara," kata Kane dikutip dari Sky Sports.
"Saya pikir salah satu perubahan besar yang telah kami buat dalam empat atau lima tahun terakhir bersama Southgate adalah tidak takut lagi menargetkan juara," ucap striker Tottenham Hotspur itu.
"Dengar, kami akan pergi ke Piala Dunia 2022 dengan target juara karena kami yakin kami bisa melakukannya," ucap Kane.
"Akan salah jika kami berpikir sebaliknya. Apa gunanya pergi ke Piala Dunia jika tidak percaya bahwa kami bisa membawa pulang trofi?," tutur kapten timnas Inggris itu.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Conte Tenangkan Timnas Inggris soal Kondisi Kane
Pencapaian timnas Inggris memang terus meningkat setelah dilatih Gareth Southgate.
Timnas Inggris asuhan Southgate selalu berhasil lolos sampai semifinal pada dua turnamen besar terakhir mereka, yakni Piala Dunia 2018 dan Piala Eropa 2020.
Meski demikian, timnas Inggris masih belum berhasil mengakhiri puasa gelar sejak terakhir kali menjadi pemenang pada Piala Dunia 1986.
Pada Piala Dunia 2018 Rusia, timnas Inggris asuhan Southgate harus puas menempati peringkat keempat turnamen.
Timnas Inggris takluk 2-3 (1-1) dari Italia pada final Piala Eropa atau EURO 2020.
Baca juga: Southgate Bawa Maguire ke Qatar, Legenda Timnas Inggris Ragu
Melihat pencapaian pada dua turnamen besar terakhir, timnas Inggris kerap disebut salah satu kandidat kuat juara Piala Dunia 2022 Qatar.
Namun, kapasitas Southgate dan kepercayaan diri pemain timnas Inggris menjelang Piala Dunia 2022 Qatar sedang diragukan.
Hal itu tidak lepas dari penampilan buruk timnas Inggris pada fase grup UEFA Nations League pertengahan tahun ini.