SURABAYA, KOMPAS.com - Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso keberatan dengan wacana perubahan format lanjutan Liga 1 2022-2023 dengan pengurangan atau tanpa penonton.
Menurutnya hal tersebut tidak adil untuk klub peserta Liga 1.
Perubahan format lanjutan Liga menjadi pembahasan serius di Owner's Meeting yang digelar pada Jumat (4/11/2022) lalu. Disebutkan ada dua opsi yang ditawarkan beserta pertimbangan-pertimbangannya.
Opsi tersebut yakni menggunakan format centralized bubble atau format gelembung terpusat mirip seperti saat Liga 1 2021-2022 silam. Opsi lainnya adalah tetap melanjutkan dengan format home away seperti biasa.
"Menurut saya kalau bubble tidak fair, saya kurang setuju," ujarnya.
Aji Santoso ingin supaya kompetisi tetap menggunakan format home away dan berpenonton.
Menurutnya selama 10 pekan pertama format tersebut sudah berhasil diterapkan dan berjalan dengan baik.
Seharusnya kelanjutan kompetisi tinggal melanjutkan format yang sudah diterapkan sebelumnya.
"Meskipun kita memang harus mengambil pelajaran penting dengan dengan kejadian di Kanjuruhan, tapi menurut saya pertandingan tetap harus dengan penonton," imbuhnya.
Selain itu merubah format apalagi sampai menghapus kehadiran penonton terasa tidak adil untuk klub.
Klub jadi kehilangan pendapatan dari penjualan tiket dan kerugian-kerugian lain secara finansial.
"Karena itu akan membantu perputaran finansial semua klub, pertandingan kan memerlukan biaya besar," kata pelatih 52 tahun tersebut.
"Jadi akan lebih baik jika tetap dengan penonton dan sistem home away," pungkasnya.
Disisi lain opsi perubahan format dipertimbangkan karena evaluasi besar untuk mencegah tragedi serupa terjadi kembali.
Ditemukan bahwa banyak stadion yang tidak layak untuk menggelar Liga 1. Bahkan PT Liga Indonesia Baru merilis hanya 8 stadion yang memenuhi kriteria.
Selain itu masalah keamanan dan kesiapan perangkat pertandingan juga masih menjadi pertimbanggan. Hasil investigasi ditemukan perangkat pertandingan yang tidak memenuhi kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.