KOMPAS.com - Tidak semua klub merasa penundaan Liga 1 2022-2023 sebagai sesuatu yang positif untuk bisa mempersiapkan tim lebih baik.
Bali United jadi salah satu tim yang merasa dirugikan akibat penundaan tersebut.
Kompetisi sudah dihentikan semenjak Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di 1 Oktober 2022 lalu.
Hampir satu bulan pasca-kejadian yang merenggut 135 nyawa tersebut, federasi dan operator belum memberikan kejelasan soal kelanjutan kompetisi.
Pelatih Bali United Stefano Cugurra merasa penundaan ini mengganggu momentum timnya yang sedang bagus.
Tim berjuluk Serdadu Tridatu sementara bercokol di peringkat ke-5 klasemen sementara dengan koleksi 21 poin atau hanya tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen, Borneo FC Samarinda.
"Saya tidak setuju kalau ini dianggap jadi hal yang bagus. Momentum tim pasti hilang, konsentrasi juga hilang. Kita harus segera jalankan sepak bola lagi," kata pelatih yang biasa disapa Teco.
Ketiadaan kompetisi menjadi hal yang ditentang oleh pelatih asal Brasil tersebut.
Hal yang sama disuarakannya ketika Indonesia cukup lama menggelar kembali kompetisi sepak bola profesional akibat Covid-19.
Semenjak pembatalan Liga 1 2019-2020, Indonesia tanpa sepak bola selama kurang lebih 1 tahun 5 bulan. Durasi tersebut kembali ditambah dengan penundaan kompetisi saat ini yang hampir menyentuh satu bulan lamanya.
"Di masa Covid rasanya hampir dua tahun tidak ada sepak bola di Indonesia. Lalu sekarang kita harus tunggu lagi untuk main. Ini jelek sekali," kata pelatih asal Brasil.
"Pemain itu butuh badan untuk main. Waktu mereka dua tahun tidak main, mereka jadi mudah cedera. Kualitas sepak bola juga terus turun karena tidak main dan tidak latihan," tambahnya.
Federasi dan operator sementara ini masih sibuk untuk menyelesaikan rencana Transformasi Sepak bola Indonesia. Rencananya, kompetisi yang akan dimulai nanti akan mengurangi jumlah maksimal penonton yang hadir di dalam stadion.
Rencana awalnya hanya 50 persen dari kapasitas stadion yang boleh diizinkan. Ia tidak masalah dengan regulasi ini. Baginya yang penting adalah segera melanjutkan kompetisi.
"Sekarang kita harus tunggu hasil rapat dengan FIFA. Semoga ada masukan yang terbaik untuk sepak bola Indonesia. Kalau misal mereka menyarankan penontonnya lebih sedikit, saya pikir tidak masalah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.