Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSG Vs Marseille: Keseringan Jalan Kaki, Messi Disebut Cocok Jadi Pengembara

Kompas.com - 17/04/2022, 16:20 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Lagi-lagi Lionel Messi dituding terlalu sering berjalan kaki saat bertanding di lapangan. Messi disebut bakal jadi pengembara yang baik.

Laga bergengsi bertajuk le classique antara PSG vs Marseille pada pekan ke-32 Liga Perancis 2021-22, Senin (18/4/2022) dini hari WIB dipanaskan oleh komentar seorang komedian Negeri Mode, Melha Bedia.

Melha Bedia, komedian wanita Perancis yang merupakan fan fanatik Olympique Marseille melempar sindiran buat Lionel Messi, megabintang PSG asal Argentina.

Menurutnya, aktivitas mengembara di luar ruangan, yakni hiking akan sangat cocok buat Messi.

“Messi akan menjadi pengembara yang sangat bagus,” tutur Melha Bedia yang menyebut Messi kebanyakan hanya berjalan kaki saat bertanding membela PSG.

Baca juga: PSG Vs Marseille, Messi Raja El Clasico, Masih 0 Gol di Le Classique

Bukan kali ini saja Messi dituding hanya jalan kaki saat memperkuat Paris Saint-Germain (PSG).

Pemilik tujuh titel Ballon d’Or itu juga dianggap kurang menampilkan kerja keras ketika PSG takluk 1-3 dari Real Madrid pada leg kedua 16 besar Liga Champions di Santiago Bernabeu, 9 Maret silam.

Dalam program Rothen S’Enflamme di kanal RMC, analis sepak bola Perancis yang juga merupakan eks pemain PSG, Jerome Rothen, tanpa ragu menyebut Messi seperti tukang tipu.

“Saya tak enak menyebut Messi demikian, namun ini realitanya! Kemarin, dia berjalan di lapangan. Dia berusaha sejauh 10 meter! (Luka) Modric menempatkannya ke dalam saku!” kata Rothen yang pernah memperkuat PSG pada 2004-2010.

Eks pemain PSG asal Argentina, Omar da Fonseca, sejatinya pernah mewanti-wanti agar publik Paris dan pengamat tak segera marah jika melihat Messi hanya “berjalan” di lapangan.

Baca juga: PSG Vs Marseille, Mengenal Julukan Baru Messi “Mister Kaviar”

Omar da Fonseca memilih untuk melihat fenomena ini dari sisi yang positif.

“Dia bukan berjalan, tapi sedang berpikir,” kata Omar da Fonseca analis untuk Bein Sports yang pernah mengantar PSG juara Liga Perancis pada 1985-1986.

Pendapat lain baru-baru ini dikemukakan oleh Ludovic Giuly, eks rekan setim Messi di Barcelona yang juga pilar PSG pada rentang 2008-2011.

Menurut Giuly, perubahan gaya Messi adalah sebuah konsekuensi dari pertambahan usia.

Menginjak usia 34 tahun, eksplosivitas Messi di depan gawang dalam peran sebagai juru gedor dinilai sudah banyak berkurang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com