Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PSG Vs Marseille: Keseringan Jalan Kaki, Messi Disebut Cocok Jadi Pengembara

KOMPAS.com - Lagi-lagi Lionel Messi dituding terlalu sering berjalan kaki saat bertanding di lapangan. Messi disebut bakal jadi pengembara yang baik.

Laga bergengsi bertajuk le classique antara PSG vs Marseille pada pekan ke-32 Liga Perancis 2021-22, Senin (18/4/2022) dini hari WIB dipanaskan oleh komentar seorang komedian Negeri Mode, Melha Bedia.

Melha Bedia, komedian wanita Perancis yang merupakan fan fanatik Olympique Marseille melempar sindiran buat Lionel Messi, megabintang PSG asal Argentina.

Menurutnya, aktivitas mengembara di luar ruangan, yakni hiking akan sangat cocok buat Messi.

“Messi akan menjadi pengembara yang sangat bagus,” tutur Melha Bedia yang menyebut Messi kebanyakan hanya berjalan kaki saat bertanding membela PSG.

Bukan kali ini saja Messi dituding hanya jalan kaki saat memperkuat Paris Saint-Germain (PSG).

Pemilik tujuh titel Ballon d’Or itu juga dianggap kurang menampilkan kerja keras ketika PSG takluk 1-3 dari Real Madrid pada leg kedua 16 besar Liga Champions di Santiago Bernabeu, 9 Maret silam.

Dalam program Rothen S’Enflamme di kanal RMC, analis sepak bola Perancis yang juga merupakan eks pemain PSG, Jerome Rothen, tanpa ragu menyebut Messi seperti tukang tipu.

“Saya tak enak menyebut Messi demikian, namun ini realitanya! Kemarin, dia berjalan di lapangan. Dia berusaha sejauh 10 meter! (Luka) Modric menempatkannya ke dalam saku!” kata Rothen yang pernah memperkuat PSG pada 2004-2010.

Eks pemain PSG asal Argentina, Omar da Fonseca, sejatinya pernah mewanti-wanti agar publik Paris dan pengamat tak segera marah jika melihat Messi hanya “berjalan” di lapangan.

Omar da Fonseca memilih untuk melihat fenomena ini dari sisi yang positif.

“Dia bukan berjalan, tapi sedang berpikir,” kata Omar da Fonseca analis untuk Bein Sports yang pernah mengantar PSG juara Liga Perancis pada 1985-1986.

Pendapat lain baru-baru ini dikemukakan oleh Ludovic Giuly, eks rekan setim Messi di Barcelona yang juga pilar PSG pada rentang 2008-2011.

Menurut Giuly, perubahan gaya Messi adalah sebuah konsekuensi dari pertambahan usia.

Menginjak usia 34 tahun, eksplosivitas Messi di depan gawang dalam peran sebagai juru gedor dinilai sudah banyak berkurang.

Messi kini lebih berperan sebagai penyuplai assist bagi kolega di lini depan PSG, Neymar dan Kylian Mbappe.

Musim ini, sebanyak 13 assist sudah dicatat Messi di Liga Perancis 2021-2022, atau sekitar empat kali lipat lebih banyak dari torehan golnya (3 gol).

“Dia (Messi) mengubah gaya main karena tak memiliki lagi pergerakan seperti 10 tahun lalu,” ujar Ludovic Giuly.

“Dia menyesuaikan dengan Kylian (Mbappe) yang melaju 2.000 kilometer per jam dan merupakan pemain kunci PSG.”

“Kecerdasannya berkata ‘Mungkin saya tak bisa mencetak 30 gol, namun jika mampu membuat 15 atau 20 assist, itu bagus juga’. Meskipun saya tahu dia ingin tampil lebih menentukan,” ujar Giuly seperti dilansir Paris Fans dari Le Parisien.

https://bola.kompas.com/read/2022/04/17/16200058/psg-vs-marseille-keseringan-jalan-kaki-messi-disebut-cocok-jadi-pengembara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke