GIANYAR, KOMPAS.com - Pelatih Persik Kediri, Javier Roca, turut angkat bicara soal kontroversi kepemimpinan wasit Liga 1 yang ramai dibicarakan dalam beberapa waktu terakhir.
Javier Roca menegaskan bahwa dirinya bukan pelatih yang suka mencari-cari alasan dan pribadi yang cengeng.
Menilai kinerja wasit bukan bagian dari pekerjaannya sebagai pelatih.
“Saya sebenarnya enggak pernah bicara soal penampilan wasit. Saya enggak suka, karena menurut saya menjadi alasan saja dan dari dulu prinsip saya, yang saya sampaikan ke pemain. saya tidak suka mencari alasan apa pun,” ucap pelatih berusia 44 tahun tersebut.
“Jadi, soal wasit terdengar seperti alasan atau cengeng. Saya bukan pelatih yang cengeng.”
“Saya juga bukan ahli wasit biarlah mereka bekerja semampu mereka,” kata Javier Roca menambahkan.
Terkait pertandingan menghadapi Madura United pada pekan ke-29 Liga 1 2021-2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (5/3/2022) sore WIB, Javier Roca optimistis bisa melanjutkan tren positif.
Baca juga: Jadwal Liga 1: Bali United Vs Persija Jakarta, Persib Vs Persiraja
Kemenangan saat menghadapi Arema FC pekan lalu membuat motivasi pemain tim berjuluk Macan Putih meningkat. Hal itu menjadi modal positif untuk menghadapi Madura United.
Persik juga menyimpan misi revans. Sebab, di putaran pertama lalu, Persik Kediri harus mengakui keunggulan Madura United dengan skor 0-2.
Dari pertemuan pertama, Javier Roca mengaku banyak belajar dari kesalahan yang dilakukan oleh para pemain. Ia berharap kesalahan tersebut tidak kembali terulang.
“Putaran pertama kita harus menerima kekalahan dengan permainan yang lumayan bagus. Kita bikin dua kesalahan, satu penalti dan satu tendangan bebas,” ujar pelatih asal Chile itu menjelaskan.
“Selama ini kita mencoba tidak mengulangi kesalahan di putaran pertama. Semoga nanti pemain bisa menerima strategi dan menjalankan dengan benar untuk tetap bisa meraih tiga poin,” ucap Javier Roca lagi.
Baca juga: Persik Kediri, Tim dengan Perkembangan Paling Mencolok di Liga 1 2021-2022
Javier Roca meyakini kans untuk memenangkan pertandingan cukup terbuka. Tiga poin sangat dibutuhkan juara Liga Indonesia 2006 itu untuk terus bersaing di sepuluh besar klasemen sementara Liga 1 2021-2022.
“Semua pertandingan mulai dengan hasil 0-0. Jadi, sebenarnya di awal pertandingan, Madura United punya kans 50 persen untuk menang dan kita juga punya kans untuk menang,” katanya mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.