KOMPAS.com - Dusan Vlahovic secara resmi menuntaskan transfer dari Fiorentina ke Juventus tepat di hari ulang tahunnya.
Pada 28 Januari 2022, Juventus meresmikan perekrutan Dusan Vlahovic dari Fiorentina.
Dusan Vlahovic, striker tajam berkebangsaan Serbia, didatangkan Juventus dengan biaya sebesar 70 juta euro (sekitar 1,2 triliun rupiah).
Besaran nilai transfer tersebut akan dibayarkan kepada Fiorentina dalam jangka waktu tiga tahun.
Total biaya transfer Dusan Vlahovic ke Juventus bisa mencapai 80 juta euro jika menyertakan bonus yang terkait dengan performa sang penyerang sebesar 10 juta euro.
“Juventus merepresentasikan kebanggaan, tradisi, dan keluarga. Juventus selalu ada di sana sampai menit terakhir, mereka tak pernah menyerah. Tim selalu jadi yang utama,” kata Vlahovic saat diperkenalkan sebagai pemain Juventus.
Baca juga: Dusan Vlahovic Resmi Gabung Juventus, Pakai Nomor Punggung Cristiano Ronaldo
“Saya siap membantu pelatih dan rekan setim. Saya akan coba membantu dengan cara terbaik yang saya bisa,” tutur Vlahovic yang musim ini memuncaki daftar pemain tersubur Liga Italia bersama Ciro Immobile via torehan 17 gol.
Kepergian Dusan Vlahovic ke Juventus diantar dengan kemarahan oleh fan Fiorentina.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Fiorentina dan Juventus adalah rival sengit. Perseteruan kedua tim kian meruncing saat Roberto Baggio memutuskan menyeberang dari Fiorentina ke Juventus pada 1990.
Dusan Vlahovic menjadi sosok “pengkhianat” kesekian bagi fan Fiorentina, setelah beberapa figur ternama lain semodel Baggio, Federico Bernardeschi, sampai Federico Chiesa.
Menyikapi kepindahan Dusan Vlahovic ke Juventus, beberapa waktu lalu fan Fiorentina sampai membentangkan “banner” penghinaan di Stadion Artemio Franchi.
Baca juga: Dusan Vlahovic Digoda Juventus, Ultras Fiorentina Marah dan Beri Julukan Hina
Fan Fiorentina menyebut Vlahovic sebagai “gobbo di merda” makian bermakna si kotoran bungkuk yang khusus mereka peruntukkan buat hal-hal berbau Juventus.
Sebutan “gobbo di merda” konon mengacu kepada seragam Juventus era 1950-an yang berkerah V. Saat pemain Juve berlari, angin akan masuk ke kaus dan membentuk gumpalan di bagian leher belakang, sehingga menyerupai orang bungkuk.
Kata gobbo juga dipakai fan I Gigliatti (Si Lili), julukan Fiorentina, untuk menyindir Juventus yang mereka nilai kerap dibantu wasit.
Dalam budaya kuno Italia, orang bungkuk identik dengan keberuntungan dan sering menempati posisi sebagai penasihat raja.