Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Sepak Bola Indonesia dan Polandia di Mata Egy Maulana Vikri

Kompas.com - 11/05/2020, 05:00 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Egy Maulana Vikri menilai sepak bola Indonesia secara keseluruhan masih jauh tertinggal dengan Polandia.

Secara garis besar, terdapat tiga perbedaan yang mencolok menurut Egy Maualana Vikri. Tiga perbedaan itu adalah kompetisi, pembinaan usia muda, dan fasilitas latihan.

Perbedaan ini dirasakan Egy Maulana Vikri setelah hampir dua tahun berkarier di Polandia untuk membela Lechia Gdansk.

Dalam wawancara dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga Indonesia, Egy Maulana Vikri menilai secara kompetisi Polandia lebih teratur dari Indonesia.

"Di Polandia kompetisi mulai dari liga 1, 2, 3 dan 4 semua teratur. Mereka juga punya kompetisi untuk level junior dari U17 sampai U20," kata Egy Maulana Vikri.

"Untuk level timnas, Polandia punya segala macam kelompok umur. Kompetisi yang teratur inilah yang membuat mereka mudah mencari pemain yang tidak diketahui," tutur Egy Maulana Vikri.

Baca juga: Kisah Egy Maulana Vikri Hampir Ditangkap Polisi Saat Lockdown di Polandia

Mengacu kepada pernyataan Egy Maulana Vikri, PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia baru mengadakan kompetisi pemain muda sejak 2018 bernama Elite Pro Academy (EPA).

EPA yang awalnya hanya untuk U16 kemudian disempurnakan PSSI menjadi tiga jenjang dengan ditambah U18 dan U20 tahun lalu.

Sebelum melahirkan EPA, PSSI hanya memiliki Piala Soeratin sebagai kompetisi pemain muda yang sudah ada sejak 1965.

Terkait kompetisi, Indonesia saat ini memiliki tiga kasta liga profesional berbeda satu dari Polandia.

Lebih lanjut, Egy Maulana Vikri menilai pemain Indonesia kesulitan berkembang karena fasilitas latihan yang kurang memadai.

Sebagai contoh, Egy Maulana Vikri menyebut seluruh tim di Polandia memiliki lapangan latihan sendiri tidak seperti di Indonesia.

"Fasilitas latihan dan stadion dibedakan di Polandia. Jadi, kalau latihan kita tidak pernah menggunakan stadion," kata Egy Maulana Vikri.

"Hal itu membuat rumput stadion tetap terjaga karena hanya dipakai seminggu sekali untuk pertandingan. Fasilitas latihan di sini juga sangat lengkap," tutur Egy menambahkan.

Baca juga: Setelah Polandia, Egy Maulana Vikri Mimpi Main di Spanyol dan Portugal

Dari pengalaman di Polandia, Egy berharap sepak bola Indonesia pada masa depan bisa memperbaiki kompetisi dan setiap tim melengkapi fasilitas latihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com