Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Megatransfer Real Madrid, Saat Zidane Campakkan Juventus

Kompas.com - 05/04/2020, 18:20 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan Direktur Juventus, Luciano Moggi, mengungkapkan cerita di balik proses transfer Zinedine Zidane saat memutuskan hengkang ke Real Madrid.

Moggi mengatakan, dirinya sempat mencoba menghentikan transfer yang terjadi pada awal musim 2001-2002 itu.

Namun, kegigihan Zidane untuk meninggalkan Juventus dan bergabung ke salah satu klub elite Liga Spanyol itu tak mampu ia bendung.

Padahal, Moggi mengaku sudah berbicara empat mata dengan Zidane untuk menegaskan pihaknya tak akan merelakan kepergian pemain asal Perancis itu.

Dilansir dari Marca, perbincangan terjadi setelah sang pemain baru saja melakoni salah satu pertandingan.

Baca juga: Marcello Lippi Mengaku Terkejut Lihat Tandukan Zidane ke Materazzi

"Saya membawa Zidane keluar dari ruang ganti setelah pertandingan melawan Atalanta, ketika dia mulai menekan kami untuk pergi ke Spanyol," kata Moggi.

"Saya mengatakan kepadanya untuk memberi tahu Florentina Perez (Presiden Real Madrid) bahwa saya tidak akan membiarkannya pergi," tutur dia.

Arahan Moggi ternyata ditolak mentah-mentah oleh Zidane yang akhirnya memutuskan tetap pergi ke salah satu klub ibu kota Spanyol tersebut.

Real Madrid disebut mencapai rekor transfer dengan menghabiskan biaya sebesar 75 juta euro (Rp 1,3 triliun) untuk memboyong Zidane ke Stadion Santiago Bernabeu, markas Real Madrid.

Baca juga: Del Piero: Cinta Saya untuk Juventus Tak Pernah Berakhir

Berdasarkan pemberitaan The Independent, 16 April 1999 silam, keluarga menjadi salah satu alasan kepindahan Zidane ke Spanyol.

"Saya ingin bermain di Spanyol. Saya tidak tahu kapan, tetapi suatu hari saya akan melakukannya," ucap Zidane.

"Istri saya orang Spanyol, kami punya teman orang Spanyol dan saya ingin pindah ke sana," ujarnya.

"Juventus telah menunjukkan bahwa mereka dapat memenangi pertandingan besar, tetapi istri saya, keluarga saya, dan gaya hidup saya lebih penting dari pekerjaan ini," katanya.

Namun, di sisi lain, Zidane tak memungkiri bahwa dirinya sudah mulai menemukan ketidaknyamanan di klub yang bermarkas di Kota Turin itu.

Peraih satu kali gelar Ballon d'Or (1998) dan tiga kali pemain terbaik FIFA itu diyakini tidak senang dengan taktik yang diterapkan pelatih baru Juventus saat itu, Carlo Ancelotti.

"Saya tidak pernah menyembunyikan masalah saya tentang kehidupan di sini, di Turin. Saya akan menyelesaikan musim ini (2000-2001) dan mari kita lihat," kata Zidane.

Baca juga: Starting XI Terbaik Carlo Ancelotti, Ada Zidane dan Kaka, tapi Tanpa Cristiano Ronaldo

Selama berseragam I Bianconeri, Zidane mencatatkan 31 gol dan 35 assist dari 212 laga.

Soal Trofi, pesepak bola berkepala plontos itu berhasil menyumbangkan beberapa gelar bergengsi.

Di antaranya adalah dua kali juara Liga Italia (1996-1997, 1997-1998), satu Piala Super Italia (1997-1998), dan Piala Super Eropa (1995-1996).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com