KOMPAS.com - Mantan bomber Chelsea, Didier Drogba, marah besar setelah mengetahui wacana uji coba vaksin virus corona atau Covid-19 di Benua Afrika.
Diketahui, legenda Chelsea itu marah dengan rencana dua profesor yang mengusulkan uji coba vaksin virus corona dilakukan di Afrika.
Profesor Camile Loch dan Jean Paul Mira jadi penggagas wacana percobaan vaksin virus corona di Afrika saat diwawancara oleh salah satu media Perancis.
Cuplikan video mengenai komentar kedua profesor tersebut beredar luas di media sosial.
Baca juga: Sudah Terlambat bagi Conor McGregor untuk Tantang Tony Ferguson
Pernyataan kontroversial itu mendapat tentangan keras dari Didier Drogba.
Drogba menegaskan, Afrika bukan laboratorium yang bisa digunakan untuk melakukan uji coba vaksin virus corona.
Hal itu diungkapkan mantan striker Liga Inggris melalui sebuah tulisan yang diunggah pada akun media sosial pribadi.
"Tak dapat dibayangkan bahwa kami terus menerima perlakukan seperti ini. Afrika bukan laboratorium," tulis Drogba.
Baca juga: Cerita Prank Valentino Rossi Tipu Wartawan soal Toko Ayam Osvaldo
Drogba menyebut pernyataan yang terlontar dari kedua profersor itu justru menimbulkan diskriminasi bagi warga Afrika.
"Dengan jelas saya mencela pernyataan serius, keliru, dan terutama rasial. Bantu kami menyelamatkan hidup di Afrika dengan mencegah penyebaran Covid-19."
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.