Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Arema FC Ajak Aremania "Pesta" Flare Saat Peluncuran Tim

Kompas.com - 23/02/2020, 07:40 WIB
Suci Rahayu,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Manajemen Arema FC mengajak Aremania dan penikmat sepak bola di Malang Raya untuk menghabiskan flare atau cerawat saat laga peluncuran tim melawan Barito Putra, di Stadion Kanjuruhan, Minggu (23/2/2020) sore hari ini.

Kegiatan tersebut sebagai simbol agar tidak ada lagi flare saat kompetisi Liga 1 2020 berjalan.

Pada musim 2019, Arema FC "kenyang" dengan denda yang menyangkut masalah penyalahgunaan flare ketika pertandingan.

Baca juga: Tetap Puas dengan Performa, Arema Tak Ratapi Kekalahan dari Persebaya

Segala upaya imbauan dan edukasi yang dilakukan ternyata tak membuahkan hasil dan flare masih menjadi masalah berkelanjutan.

Berkaca dari sana, manajemen memutuskan untuk mengubah metode dan sudut pandang.

Mereka coba merangkul dengan memberikan kesempatan Aremania untuk berpesta flare atau flare party seperti masa lalu.

"Tahun 2019 begitu banyaknya sanksi denda berkenaan dengan perilaku negatif suporter, utamanya penyalaan flare dan lainnya yang menimbulkan sanksi yang begitu besar," kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji.

"Setelah kami berdiskusi dengan banyak pihak dan manajemen, bagaimana kalau kami berikan kesempatan," ucap Sudarmaji.

Flare party tersebut rencananya akan dilakukan secara serentak saat pertandingan uji coba antara Arema FC dan Barito Putra berakhir.

Selain flare party, juga akan disemarakkan dengan penabuhan 30 drum yang dipimpin oleh kapten tim Arema FC.

Dalam peluncuran tersebut, Aremania akan diberikan kesempatan untuk menghabiskan stok flare mereka sampai puas.

Sehingga diharapkan itu menjadi flare terakhir yang dinyalakan sebelum kompetisi dimulai.

"Dengan memberikan kesempatan (menyalakan flare), semoga di kompetisi nanti flare itu benar-benar bisa ditinggalkan," ucap Sudarmaji.

Baca juga: Jelang Kick-off Liga 1, Arema FC Dapat Sponsor Baru

Dari situlah kemudian muncul jargon ‘Habiskan flare-mu, karena esok akan jadi denda dan sanksi’.

"Penyalaan flare tersebut menjadi simbol hari perpisahan flare. Karena itu mari kita berpisah baik-baik dengan flare karena ini bisa memberikan dampak negatif dengan klub," tutur Sudarmaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com