Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mourinho: Runner-up Liga Champions Bukan Sejarah

Kompas.com - 26/11/2019, 12:40 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelatih anyar Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, menilai menjadi runner-up Liga Champions tidak perlu disebut sejarah yang menggambarkan sebuah tim.

Hal ini diungkapkan Mourinho menjelang laga kelima Grup B Liga Champions antara Tottenham vs Olympiakos.

Laga di Stadion Tottenham Hotspur itu akan berlangsung pada Selasa (26/11/2019) atau Rabu dini hari WIB.

Mourinho memberi pernyataan tersebut saat dimintai pendapat jurnalis soal keberhasilan Tottenham mencapai final Liga Champions musim lalu.

Menurut Mourinho, pencapaian itu tak perlu dibesar-besarkan karena Tottenham tidak keluar sebagai juara.

"Bisa mencapai final memang sebuah pencapaian yang luar biasa. Namun, itu (Tottenham menjadi runner-up) tidak bisa menjadi sejarah. Sejarah adalah ketika tim menjadi juara," kata Mourinho dikutip dari situs web Standard.

Baca juga: Tottenham Vs Olympiakos, Peluang Mourinho Lanjutkan Rekor Apik

Ini bukan pertama kalinya Mourinho berkomentar mengenai pencapaian Tottenham di Liga Champions musim lalu.

Komentar pertama Mourinho dibuat pekan lalu menjelang laga ke-13 Liga Inggris antara West Ham United vs Tottenham.

Saat itu, Mourinho ditanya apakah kegagalan menjadi juara Liga Champions musim lalu menjadi faktor penurunan performa Tottenham musim ini?

Mendapat pertanyaan itu, Mourinho memberi jawaban yang membuat seisi ruang konferensi pers tertawa.

"Saya tidak tahu apakah itu berpengaruh karena saya tidak pernah kalah di final Liga Champions. Saya hanya bisa membayangkan rasanya," kata Mourinho.

Sepanjang kariernya, Mourinho sudah dua kali membawa tim ke final Liga Champions. Hebatnya, hal itu dilakukan Mourinho di dua tim yang berbeda.

Baca juga: Mourinho Sebut Tak Butuh Ibrahimovic karena Punya Harry Kane

Pertama, Mourinho mengantar FC Porto menjadi juara pada tahun 2004 dan mengulang hal serupa saat enam tahun berselang saat melatih Inter Milan.

Atas pengalaman itu, Mourinho menilai skuad Tottenham saat ini sudah lebih dari cukup untuk berbicara banyak di Liga Champions.

"Saat saya juara di FC Porto dan Inter Milan, laga pertama saya di Liga Champions berakhir imbang. Jadi, dua hasil buruk, tetapi kami tetap menjadi juara," kata Mourinho dikutip dari situs web The Guardian.

"Banyak tim memiliki budaya menjadi juara yang berbeda. Namun, dengan pemain saya saat ini, saya tidak takut menghadapi tim mana pun di Liga Champions," ujar pelatih asal Portugal ini menambahkan.

Tottenham harus mengalahkan Olympiakos jika ingin mengunci satu tiket ke babak 16 besar. Tottenham yang kini mengoleksi tujuh poin kini duduk di peringkat dua klasemen Grup B.

Tottenham tertinggal lima angka dari Bayern Muenchen di puncak klasemen dan unggul empat poin dari Red Star Belgrade di urutan ketiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com