Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jadi Ketua Umum PSSI, Bernhard Limbong Ogah Pakai Pemain Naturalisasi

Kompas.com - 30/10/2019, 18:03 WIB
Nugyasa Laksamana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon Ketua Umum PSSI 2019-2023, Bernhard Limbong, memastikan tidak akan menaturalisasi pemain jika dirinya nanti terpilih.

Pernyataan itu disampaikan Bernhard Limbong pada acara diskusi Penyampaian Visi dan Misi Calon Ketua PSSI yang digelar di Aula Wisma Karsa Pemuda Kemenpora, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Kegiatan diskusi itu diselenggarakan oleh Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia Pusat (SIWO PWI Pusat) dan PSSI Pers (wartawan peliput PSSI).

Baca juga: Brescia Vs Inter, Perkenalkan Laukaku, Duet Maut Lautaro dan Lukaku

Menurut Bernhard, Indonesia memiliki stok pemain bertalenta melimpah karena disokong oleh jumlah penduduk negara yang terbilang tinggi.

Oleh karena itu, Bernhard menilai kebijakan naturalisasi tidak tepat. Terlebih lagi, jika pemain asing yang dinaturalisasi sudah berusia di atas 30 tahun.

"Saya tidak mau menggunakan naturalisasi. Kita punya penduduk berjumlah 270 juta jiwa. Jangan disamakan dengan Singapura atau Filipina," ujar Bernhard.

"Sepak bola menjadi olahraga rakyat, dari Sabang sampai Merauke cinta sepak bola," ucap dia melanjutkan.

Dalam kesempatan itu, Bernhard juga bertekad untuk melakukan pemerataan pembinaan sepak bola di Indonesia.

Salah satunya yakni dengan membangun pusat latihan di Papua.

Menurut pria yang pernah menjadi Komite Wasit PSSI itu, Papua memiliki banyak lahan, tetapi minim tempat latihan.

Baca juga: Kemenpora Prihatin dengan Kericuhan Usai Laga Persebaya Vs PSS

"Saya bercita-cita bikin candradimuka sepak bola di Papua," ucap Bernhard.

Sejauh ini, ada 11 orang yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.

Selain Bernhard, ada La Nyalla Mattalitti, Benny Erwin, Rahim Soekasah, Mochammad Iriawan, Vijaya Vitriyasa, Sarman El Hakim, Arif Putra Wicaksono, Afen Hinelo, Fary Djemi Francis, dan Yesayas Oktavianus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com