Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paolo Maldini Bicara soal Kekalahan pada Final Liga Champions 2005...

Kompas.com - 16/10/2019, 13:02 WIB
Faishal Raihan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Sumber UEFA

KOMPAS.com - Paolo Maldini berbicara tentang kekalahan AC Milan dari Liverpool pada final Liga Champions 2004-2005.

Legenda hidup AC Milan, Paolo Maldini, tidak habis pikir ketika orang-orang terus membicarakan tentang kekalahan timnya dari Liverpool pada final Liga Champions 2004-2005.

Maldini hanya bisa menanggapinya dengan tertawa, mengingat dirinya telah memenangi lima dari delapan laga final dalam kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa itu.

Baca juga: Berlusconi: Ingin AC Milan Berjaya Lagi? Syaratnya Saya Kembali

“Itu membuat saya tertawa. Saya telah memainkan delapan final Liga Champions dan memenangkan lima di antaranya, namun orang-orang sepertinya hanya mengingat yang satu itu (kekalahan dari Liverpool pada final 2005)," ujar Maldini, seperti dikutip dari laman UEFA.

Pada final 2005 di Istanbul, Turki, Maldini mencetak gol cepat ketika laga belum berjalan semenit, tepatnya pada detik ke-58.

Kemudian disusul dwigol striker pinjaman, Hernan Crespo, yang membuat AC Milan unggul 3-0 hingga turun minum.

Akan tetapi, keunggulan 3-0 itu sirna ketika Liverpool melakukan comeback sensasional pada babak kedua.

Baca juga: Mantan Pemilik AC Milan Tersangkut Kasus Hukum

The Reds, julukan Liverpool, mengejar ketertinggalan menjadi 3-3 lewat gol Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso.

Hebatnya, tiga gol itu dicetak dalam rentang waktu enam menit saja.

"Pada final tersebut, kami difavoritkan. Kami juga tampil lebih baik dibandingkan Liverpool," kata Maldini.

"Momentum pertandingan tidak benar-benar berubah sampai Liverpool mencetak tiga gol dalam enam menit pada babak kedua," Maldini menambahkan.

Baca juga: Alasan AC Milan Pecat Marco Giampaolo

Liverpool, yang saat itu diasuh Rafael Benitez akhirnya keluar sebagai juara. Mereka meraih kemenangan melalui adu penalti.

"Final itu terbukti dramatis sebagaimana kita tidak boleh berpuas diri. Hal-hal yang tidak bisa diprediksi seperti itu membuat sepak bola jadi olahraga luar biasa," kata Maldini.

"Namun, ketika Anda bisa menerima situasi menyakitkan, itu menjadi lebih mudah bagi Anda untuk membalas dalam kesempatan berikutnya," ujar pria yang saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik AC Milan itu.

Benar saja, pada final Liga Champions 2007, AC Milan kembali bertemu Liverpool.

Baca juga: Boban Tegaskan AC Milan Butuh Waktu untuk Kembali Berjaya

Pada kesempatan tersebut, AC Milan berhasil membalas kekalahannya dari Liverpool.

Pada final yang berlangsung di Stadion Olimpiade, Athena, Yunani, AC Milan keluar sebagai juara setelah menang 2-1 atas Liverpool.

Dua gol Filippo Inzaghi hanya bisa dibalas satu oleh Dirk Kuyt.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com