Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barcelona Vs Inter, Memori Gunung Berapi dan Perjalanan Bus 725 KM

Kompas.com - 02/10/2019, 07:15 WIB
Firzie A. Idris,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Barcelona akan menghadapi Inter Milan untuk tahun kedua beruntun di fase grup.

Duel Grup F di Camp Nou tersebut bakal berlangsung pada Kamis (3/10/2019) dini hari WIB.

Memori pertemuan keduanya akan selalu terikat oleh latar belakang pertandingan yang terjadi pada semifinal kompetisi 2009-2010.

Partai tersebut krusial dalam perjalanan Inter Milan merengkuh treble, termasuk trofi Liga Champions, pada akhir musim sama.

Pertandingan semifinal leg pertama pada April 2010 tercatat sebagai salah satu duel paling unik sepanjang histori Liga Champions karena latar belakang pertandingan.

Sebuah gunung berapi di Islandia, Eyjafallajokul, meletus pada pertengahan April yang menyebabkan awan vulkanis menyapu ke Eropa Barat dan melumpuhkan transportasi menggunakan pesawat.

Baca Juga: Terlalu Sering Tekel Brutal, Pemain NFL Ini Diskorsing Selama Satu Musim!

UEFA tetap memutuskan bahwa laga-laga semifinal pada pekan tersebut, termasuk Bayern Muenchen vs Lyon, tetap bergulir.

Alhasil, pasukan Pep Guardiola harus menempuh perjalanan darat sejauh 725 kilometer, kurang lebih jarak dari Jakarte ke Tuban, untuk partai leg pertama babak semifinal di San Siro.

"Jika menempuh perjalanan darat, kami tak akan memiliki waktu pemulihan memadai. Namun, banyak tim dari Segunda B (Kasta ketiga Spanyol) yang bepergian dengan bus selama 16-17 jam per minggu," tutur Guardiola sebelum laga.

Lionel Messi cs pun melewati perjalanan darat selama 13 jam tersebut dengan berhenti di Cannes, kira-kira setengah perjalanan, untuk beristirahat semalam.

Akan tetapi, pasukan Blaugrana tiba dalam kondisi fisik tak ideal.

Kendati sempat memimpin lewat gol Pedro pada babak pertama, Barca akhirnya kalah 1-3 oleh tim yang ketika itu menjadi underdog.

Apalagi, mereka boleh kecewa karena gol Diego Milito yang membuat skor jadi 3-1 berbau off-side.

Sementara Barca juga tidak diberi penalti oleh wasit Olegario Benquerenca setelah Dani Alves dijatuhkan Wesley Sneijder pada 10 menit terakhir pertandingan.

Baca Juga: Tertinggi di MLB, Daftar Gaji Red Sox Siap Dipangkas Pemilik Liverpool

Keputusan itu krusial karena Inter Milan di bawah asuhan Jose Mourinho akhirnya bisa lolos ke final kendati kalah 0-1 pada laga leg kedua yang ikonik tersebut di Camp Nou.

Diego Milito cs lalu melaju ke final dan mengalahkan Bayern Muenchen secara meyakinkan untuk membawa pulang gelar Liga Champions ketiga klub.

Tersisa tiga pemain Barcelona dari pertandingan leg pertama sembilan tahun itu: Lionel Messi (22 tahun ketika itu), Sergio Busquets (21 tahun), dan Gerrard Pique (23).

Sementara, tak satu pun pemain Inter dari angkatan tersebut tersisa di tim sekarang kendati pemain termuda mereka yang turun waktu itu adalah striker berumur 19 tahun dengan nama Mario Balotelli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com