SURABAYA, KOMPAS.com - Lengsernya Djadjang Nurdajaman sebagai pelatih kepala diakui Bejo Sugiantoro sebagai kehilangan yang besar bagi Persebaya.
Pria yang kini menjabat sebagai cartaker tersebut mengatakan banyak wejangan yang diberikan Djanur sebelum pergi.
Bejo mengakui kehilangan sosok pelatih asal Majalengka tersebut.
Baginya Djanur lebih dari seorang pelatih kepala, namun juga sebagai saudara, bapak, dan kakak bagi seluruh tim.
Bejo tidak sendiri, pemain dan pelatih pun juga merasakan hal yang sama.
Baca juga: 340 Hari di Persebaya, Djanur Catat 21 Kemenangan, tapi Gagal Kalahkan Arema
Namun sebagai tim tetap berusaha profesional menghadapi kepergian sang nahkoda
“Itu wajar, saya juga merasa kehilangan, tapi dunia sepak bola harus berjalan, apapun itu ini risiko sebagai pelatih,” ucapnya.
Sebelum benar-benar pergi, Bejo mengaku sempat bertatap muka dengan Djanur.
Dalam pertemuan tersebut legenda hidup Persebaya tersebut mendapatkan sejumlah wejangan dari sang mantan pelatih.
“Saya juga bertemu dengan coach Djanur, dia berpesan ‘tetap kawal Jo, apapun itu’,” ungkapnya.
“Saya berterimakasih, saya respect sama coach Djanur, karena jiwa kebapakan, seperti saudara dan seperti kakak,” imbuhnya.
Lebih lanjut ayah Rachmad Irianto ini mengaku banyak memetik pelajaran berharga dari Djanur.
Tidak hanya dari segi ilmu kepelatihan, namun juga dari segi perjalanan karier.
Ia menyadari semacam ini bukan hal baru di sepakbola Indonesia. Dia pun mengaku siap andai dihadapkan situasi semacam ini kelak.
“Tapi yang positif dari dia memotivasi saya sebagai pelatih muda, inilah resiko seorang pelatih di Indonesia, itu yang harus saya siapkan untuk mental kedepan seandainya saya nanti dipercaya di Persebaya atau tim lain nantinya, itu harus saya nikmati,” ucap Bejo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.