Tottenham Vs Dortmund, Wenger Puji Taktik Pochettino

KOMPAS.com - Arsene Wenger melemparkan pujian kepada manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino. Mantan bos Arsenal ini menilai, Pochettino menerapkan strategi yang jitu sehingga Tottenham menang telak atas Borussia Dortmund.

Tottenham bermain sangat impresif ketika menjamu Dortmund pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Wembley, Rabu (13/2/2019) atau Kamis dini hari WIB. Tim asal London tersebut menang 3-0.

Gol-gol Tottenham dicetak oleh Son Heung-Min pada menit ke-47, disusul Jan Vertonghen (83') dan Fernando Llorente (86'). Ini membuat Tottenham memiliki peluang sangat besar untuk lolos ke babak perempat final.

Baca Juga: Demi Mauricio Pochettino, Manchester United Bersaing dengan Chelsea

"Anda harus memberikan kredit kepada Mauricio Pochettino karena Tottenham memilih bertahan pada babak pertama tetapi mengubah taktik pada babak kedua," kata Wenger dilansir BolaSport.com dari beIN SPORTS.

"Mereka tampil jauh lebih atraktif dengan sistem yang sama. Gol pertama mampu mengubah jalannya pertandingan secara menyeluruh."

"Gol pertama meningkatkan kepercayaan diri Tottenham, sedangkan Dortmund tidak mampu meresponsnya dengan baik."

Baca Juga: Tottenham Vs Dortmund, Spurs Tampil Sempurna di Wembley

Pria asal Perancis ini pun turut menyampaikan pendapatnya mengenai perbedaan antara Tottenham Hotspur dan lawannya yang kini memimpin klasemen sementara Bundesliga.

"Penguasaan bola mereka sangat mirip dan tembakan ke arah gawang juga sama," ujar Wenger.

"Namun, saya berpikir pada babak kedua kekuatan fisik telah membuat perbedaan besar. Anda dapat melihat perbandingan Liga Inggris dengan Liga Jerman. Kekuatan fisik membuat perbedaan besar."

"Pada babak kedua, Anda kerap melihat pemain Tottenham memenangi duel udara dan tampil berbahaya."

Hasil ini membuat Dortmund harus bekerja ekstra keras pada leg kedua ketika menjamu Tottenham di Signal Iduna Park, Selasa (5/3/3019) waktu setempat atau Rabu dini hari WIB. Mereka harus menang dengan selisih minimal empat gol untuk melanjutkan kiprahnya dalam kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa ini. (Bonifasius Anggit Putra Pratama)