KOMPAS.com - Liga 2 2018 hampir berakhir. Kompetisi kasta kedua musim ini tercatat diwarnai sejumlah kerusuhan.
Kerusuhan terbaru bahkan terjadi jelang final, tepatnya pada laga perebutan posisi ketiga Liga 2 alias tiket terakhir ke Liga 1 yang melibatkan Persita Tangerang melawan Kalteng Putra
di Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (4/12/2018).
Laga yang dimenangi Kalteng Putra dengan skor 2-0 itu sempat terhenti hampir 25 menit akibat masuknya sebagian suporter ke lapangan. Tak cuma masuk, para suporter
beratribut Persita itu juga sempat merusak fasilitas stadion.
Setelah ditenangkan perangkat pertandingan, para suporter kembali ke tribune dan laga dilanjutkan kembali.
Baca juga: Lewat Laga Ricuh, Kalteng Putra Kalahkan Persita dan Promosi ke Liga 1
Kompas.com merangkum daftar kerusuhan yang sempat terjadi pada Liga 2 2018, berikut daftarnya:
1. PSIR Rembang Vs Semen Padang
Laga PSIR Rembang melawan Semen Padang di Stadion Krida, Rembang, Jawa Tengah pada 28 April.
Kerusuhan dalam pertandingan ini bermula ketika gol kedua Semen Padang di babak kedua diprotes pemain PSIR.
Ada sejumlah orang yang masuk ke lapangan dan mengeroyok wasit. Wasit langsung diamankan petugas setelah pertandingan berakhir.
2. PSIM Yogyakarta Vs Kalteng Putra
Kerusuhan selanjutnya terjadi pada laga pekan kesembilan Liga 2 2018 Wilayah Timur antara PSIM Yogyakarta menjamu Kalteng Putra di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada Kamis
(19/7/2018). Kerusuhan terjadi di akhir pertandingan.
Saat itu, pelatih Kalteng Putra, Kas Hartadi, masuk ke lapangan dan memprotes keputusan wasit. Kas tidak terima akan keputusan wasit yang dianggap menjadi biang
kekalahan timnya dari PSIM Yogyakarta dengan skor 0-2.
Protes keras itu pun kemudian memicu kemarahan suporter untuk melempar botol ke dalam lapangan. Setelah itu para pemain PSIM Yogyakarta mencoba menenangkan para
suporter.
Kemudian kiper Kalteng Putra, Riki Pambudi, justru berlari ke arah penonton dan terlihat melakukan provokasi. Suporter pun semakin marah dan menunggu para pemain
Kalteng Putra keluar stadion.
Akhirnya, saat para pemain memasuki bus dan kembali ke hotel, sejumlah suporter ada yang ikut mengejar. (Deodatus Kresna Murti Bayu Aji/BolaSport)