PSG Harus Ikut Jejak 2 Tim Ini untuk Singkirkan Real Madrid

KOMPAS.com - Paris Saint-Germain (PSG) menghadapi duel kandang lawan Real Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Selasa (6/3/2018) atau Rabu dini hari WIB, sambil memikul beban berat. PSG wajib membalas kekalahan 1-3 di kandang Real Madrid pada leg pertama, 15 Februari 2018.

Misi balas dendam harus disertai syarat kemenangan minimal 2-0 agar PSG yang lolos ke perempat final. Target tersebut sulit, tetapi jelas tak mustahil.

Sejarah membuktikan misi menjungkalkan Real Madrid di Paris bukan hal baru bagi PSG. Les Parisiens pernah menghantam El Real 4-1 di Paris pada laga perempat final Piala UEFA 1992-1993.

(Baca Juga: Inilah Rincian 101 Gol Cristiano Ronaldo untuk Real Madrid di Liga Champions)

Hanya, tugas PSG kini mereplika sejarah bisa sulit. Histori memihak Zinedine Zidane selaku nakhoda Real Madrid.

Menurut data Marca yang dikutip BolaSport.com, dalam 132 partai Zidane sebagai pelatih El Real di berbagai ajang, hanya ada dua tim yang mampu mengalahkan Real Madrid dengan skor 2-0 atau lebih!

Selisih kemenangan itu menjadi contoh yang dibutuhkan PSG untuk membalikkan keadaan demi lolos ke perempat final. BolaSport.com melakukan penelusuran bahwa dua tim spesial yang dimaksud ialah VfL Wolfsburg dan FC Barcelona.

(Baca Juga: Manchester United Menang Dramatis, Romelu Lukaku Hampir Jebol Rumput Stadion)

Wolfsburg berpengalaman menekuk Real Madrid 2-0 pada leg I perempat final Liga Champions 2015-2016. Namun, hat-trick Cristiano Ronaldo pada laga kedua membuat Real Madrid bangkit menang 3-0 hingga lolos ke semifinal dan berakhir sebagai kampiun musim itu.

Adapun Barcelona sang rival abadi mampu menghajar pasukan Zidane 3-0 pada pertemuan di Liga Spanyol, 23 Desember 2017.

Sebenarnya masih ada Tottenham Hotspur yang sanggup mengalahkan Real Madrid 3-1 pada duel fase grup Liga Champions musim ini. Hanya, kemenangan 3-1 di Paris nanti tak akan cukup membawa PSG langsung lolos ke perempat final karena cuma membuat kedudukan mereka imbang secara agregat seperti hasil leg pertama. (Beri Bagja)