Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaan Mitra Kukar soal Kasus Sissoko

Kompas.com - 08/11/2017, 19:50 WIB

KOMPAS.com - Publik sepak bola Indonesia dikejutkan dengan permasalahan yang dialami oleh gelandang Mitra Kukar, Mohamed Sissoko. Permasalahan tersebut cukup membingungkan lantaran ini sangat berpengaruh terhadap perebutan gelar juara kompetisi Liga 1 2017.

Permasalahan itu membuat banyak orang bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Pihak Mitra Kukar mencoba menjelaskan secara detail tentang permasalahan tersebut saat dihubungi BolaSport.com dan SuperBall.id pada Rabu (8/11/2017) malam WIB.

Sissoko melakukan pelanggaran keras terhadap gelandang Borneo FC, Firdaus Ramadhan, saat kedua tim tersebut bertemu dalam pekan ke-31 Liga 1 2017 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, Senin (23/10/2017). Pada menit ke-60, wasit Jerry Elly mengeluarkan kartu merah kepada Sissoko atas pelanggaran tersebut.

Dalam regulasi Liga 1 2017 pasal 57 menyebutkan bahwa kartu merah yang diterima secara langsung oleh Sissoko membuatnya hanya absen dalam satu pertandingan ke depan. Pihak manajemen Mitra Kukar mengerti dan tidak membawa Sissoko saat bertandang ke Persib Bandung pada pekan 32 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (27/11/2017).

Pada Sabtu (28/11/2017), pihak Komdis PSSI mengeluarkan surat bernomor 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tentang hukuman tambahan kepada Sissoko akibat pelanggaran yang sangat keras. Sissoko harus menjalani hukuman larangan membela Mitra Kukar selama dua pertandingan berikutnya. Selain itu, mantan pemain Liverpool tersebut juga harus membayar denda sebesar Rp 10 juta.

Larangan dua pertandingan tersebut seharusnya berlaku saat Mitra Kukar menjamu Bhayangkara FC pada Jumat (3/11/2017), dan menantang Persiba Balikpapan pada Jumat (10/11/2017).

Akan tetapi Mitra Kukar mengklaim Sissoko merupakan pemain legal sehingga dimainkan saat melawan Bhayangkara FC yang berakhir imbang dengan skor 1-1.

Bermainnya Sissoko membuat pihak Bhayangkara FC kecewa dan langsung mengirimkan surat protes kepada Komdis PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 2017.

Pihak Komdis PSSI menjawab permasalahan tersebut pada Rabu (8/11/2017) dengan memberikan hukuman bahwa Mitra Kukar kalah 0-3 dari Bhayangkara FC. Tak hanya itu, Mitra Kukar juga harus membayar denda sebesar Rp 100 juta kepada Komdis PSSI.

Tiga poin yang didapatkan Bhayangkara FC dengan status tersebut membuat tim asuhan Simon McMenemy itu tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi. Bhayangkara FC bisa merayakan gelar juara Liga 1 2017 andai meraih kemenangan melawan Madura United di Stadion Bangkalan, Madura, Rabu (8/11/2017), pukul 20.00 WIB.

Berikut pernyataan Media Officer Mitra Kukar, Agri Winata, saat dihubungi BolaSport.com dan SuperBall.id, terkait kasus Sissoko.

Pada tanggal 28 Oktober 2017, Komdis PSSI mengirimkan email hukuman terhadap Sissoko kepada kami. Email tersebut rupanya masuk ke dalam email Pak Endri Erawan (CEO Mitra Kukar).

Mungkin saat itu Pak Endri tidak pantau adanya email masuk karena beliau sangat sibuk. Kami pun tidak mengetahui adanya hukuman kepada Sissoko jelang pertandingan melawan Bhayangkara FC.

Kami sebenarnya ada email dua lagi yang dipegang sekretaris tim, tetapi email dari Komdis PSSI tidak masuk sama sekali. Sementara PT LIB juga tahu dua email kami yang dipegang sekretaris tim.

Pihak Komdis PSSI juga tidak tahu tendang dua email lainnya milik kami. Yang cukup kami sayangkan, email tersebut ternyata ditembuskan kepada PT LIB selaku operator. Jadi seharusnya mereka bisa memberitahukan kepada kami tentang sanksi untuk Sissoko.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com