LAMONGAN, KOMPAS.com – Rudy Eka Priyambada gagal mempersembahkan raihan bagus dalam laga debutnya sebagai pelatih PS TNI menyusul kekalahan tipis 0-1 dari tuan rumah Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Jumat (22/9/2017) sore.
Ia pun menilai, singkatnya waktu adaptasi bersama skuad menjadi salah satu alasan kekalahan tim asuhannya dari Persela. Rudy mengaku, dirinya sempat pula bereksperimen dengan tampilan PS TNI pada awal pertandingan tersebut.
“Pada awal babak pertama, kami coba strategi mungkin sedikit bertahan. Anak-anak fokus hingga konsentrasinya menurun. (Kami) Coba pakai negative football, tetap kebobolan juga, makanya terus saya ubah,” ujar Rudy, selepas pertandingan.
“Selain itu, tadi ada beberapa kesalahan sih, goalkeeper yang harusnya jadi sweeper malah kurang antisipasi,” kata dia.
Dalam pertandingan itu, selepas kebobolan melalui aksi Samsul Arif, PS TNI lantas mengubah pola permainan lebih terbuka dengan memasukkan beberapa wajah baru. Namun, banyaknya peluang, tidak satu pun berhasil dikonversikan menjadi gol.
“Saya lihat, setidaknya ada lima peluang bagus, tetapi tidak bisa menjadi gol. Beruntung juga Persela, karena beberapa kali peluang itu kena kaki kipernya, tidak beruntung bagi kami,” ucap dia.
Namun, secara keseluruhan, Rudy mengamati, masih banyak pembenahan yang dibutuhkan oleh skuad PS TNI guna meraih hasil maksimal dalam laga berikutnya. Dia tetap optimistis PS TNI bakal terhindar dari degradasi di akhir musim kompetisi.
“Memang untuk permainan masih belum sesuai keinginan saya, karena saya lihat PR (pekerjaan rumah) masih banyak banget. Untuk sisa pertandingan, semoga bisa lebih baik dan menampilkan performa apik,” tutur Rudy.
Hal serupa diutarakan salah seorang pemain PS TNI, Yus Arfandi. Ia menganggap, dirinya maupun teman-temannya di PS TNI masih dalam tahap adaptasi dengan pola dan strategi, yang diinginkan oleh pelatih baru.
“Kami sudah coba lakukan yang terbaik, strategi dari pelatih pun sudah coba kami jalankan. Namun, ini kan pelatih baru, jadi mungkin masih ada beberapa hal yang harus kami pelajari lagi. Namun, saya optimistis kami akan dapatkan hasil terbaik,” kata Yus Arfandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.